BPBD Jember: 479 KK terdampak banjir di empat kecamatan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Jawa Timur, mencatat sebanyak 479 Kepala Keluarga (KK) atau 1.297 jiwa terdampak banjir yang melanda empat kecamatan di kabupaten itu pada Minggu (19/1) petang hingga ...

BPBD Jember: 479 KK terdampak banjir di empat kecamatan

Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Jawa Timur, mencatat sebanyak 479 Kepala Keluarga (KK) atau 1.297 jiwa terdampak banjir yang melanda empat kecamatan di kabupaten itu pada Minggu (19/1) petang hingga malam.

"Alhamdulillah hari ini banjir sudah surut. Warga bersama petugas melakukan bersih-bersih, namun sebagian warga sudah melakukan bersih-bersih secara mandiri sejak semalam," kata Kepala BPBD Jember Widodo Julianto di Jember, Senin.

Hujan deras yang mengguyur Jember pada Minggu (19/1) sejak pukul 12.30 WIB hingga malam memicu luapan air yang merendam pemukiman warga dan menyebabkan kemacetan di sejumlah jalan.

"Hasil asesmen sementara, penyempitan drainase akibat material tanah, sampah, dan bangunan, menjadi penyebab utama meluapnya air di sejumlah lokasi kawasan kota di Jember," tuturnya.

Menurutnya, banjir melanda tujuh kelurahan/desa di empat kecamatan yakni Kecamatan Sumbersari, Kaliwates, Rambipuji, dan Bangsalsari, namun tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut.Baca juga:

"Petugas mendata ada satu rumah rusak berat milik nenek Endang Sukarsih di RT 02/ RW 13, lingkungan Kauman, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates," katanya.

Ia menjelaskan ada belasan titik lokasi banjir yang didata oleh petugas Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jember antara lain di lingkungan Gumuk Kerang di Kelurahan Sumbersari, Perumahan Mastrip, Perumahan Jember Permai II, Perumahan Semeru, Kelurahan Kebonsari, Kelurahan Mangli, Perumahan Istana Tegal Besar, Kelurahan Sempursari, Desa Rambigundam, dan Desa Tisnogambar.

"Kami sudah melakukan asesmen dan penanganan untuk warga yang terdampak banjir, serta pendistribusian logistik untuk dapur umum mandiri di Kelurahan Kaliwates, Kelurahan Mangli, Desa Rambigundam, dan Desa Tisnogambar," ujarnya.

Widodo mengatakan ada beberapa rekomendasi yakni mewaspadai potensi hujan deras yang mengakibatkan banjir susulan, kemudian mengirim Tim Jitupasna melakukan peninjauan kembali tentang bangunan yang berada di atas saluran.

"Hasil asesmen kami teruskan kepada pihak kelurahan/desa untuk melakukan kegiatan kerja bakti pembersihan saluran irigasi yang tersumbat akibat sampah dan lainnya," katanya.

Sementara itu pihak BMKG Juanda menyampaikan bahwa curah hujan tinggi di Jawa Timur, termasuk di Kabupaten Jember, saat ini disebabkan oleh adanya beberapa fenomena gelombang atmosfer yang melintasi Jawa Timur seperti Kelvin, Equatorial Rossby, dan La Nina.

Suhu muka laut di perairan sekitar Jawa Timur yang hangat dan angin monsunal yaitu Monsun Asia baratan turut mendukung pertumbuhan awan konvektif selama musim hujan.

BMKG mengimbau untuk selalu waspada terhadap bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor. Selain itu masyarakat juga harus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar.