Rapat Perdana Satgas Hilirisasi, Ini Daftar Sektor yang akan Digenjot

Pemerintah telah membentuk Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional yang akan mengawal pelaksanaan peta jalan hilirisasi Indonesia.

Rapat Perdana Satgas Hilirisasi, Ini Daftar Sektor yang akan Digenjot

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia menggelar rapat perdana satuan tugas atau Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional. Kementerian ESDM menyebut, Satgas ini akan mengawal pelaksanaan peta jalan hilirisasi Indonesia, mencakup sektor mineral dan batubara, minyak dan gas bumi, pertanian, kehutanan, serta kelautan dan perikanan. 

Hilirisasi sektor-sektor itu bertujuan memperkuat ketahanan energi nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Satuan Tugas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional menekankan, hilirisasi sebagai langkah strategis untuk meningkatkan investasi dan menciptakan nilai tambah di dalam negeri.

"Kami sudah merumuskan langkah-langkah strategis untuk menjalankan perintah Presiden Prabowo dalam rangka meningkatkan investasi dan hilirisasi. Kementerian ESDM akan menjadi posko untuk kami bekerja kurang lebih lima tahun sampai dengan menunggu arahan selanjutnya dari Presiden," kata Bahlil dalam siaran pers, dikutip Senin (20/1).

Satgas Hilirisasi juga berkomitmen memastikan implementasi kebijakan hilirisasi bermanfaat langsung bagi masyarakat, termasuk penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan. "Nilai tambahnya harus betul-betul dirasakan di Indonesia," ujar Bahlil.

ESDM menyebut, Satgas akan melaporkan perkembangan pelaksanaan tugas kepada Presiden setiap enam bulan atau sewaktu-waktu jika diperlukan. Langkah ini diharapkan pemerintah agar dapat mempercepat realisasi hilirisasi dan mewujudkan keadilan energi di seluruh Indonesia.

Selain itu, dalam rapat tersebut Bahlil menyampaikan bahwa keterlibatan lembaga keuangan dalam negeri menjadi strategi penting untuk mendukung kebijakan hilirisasi. 

"Arahan Presiden sangat jelas. Kami akan merumuskan pola pembiayaan yang melibatkan institusi keuangan domestik. Dengan begitu, persepsi bahwa kebijakan ini hanya menguntungkan pihak asing perlahan akan terkikis," kata Bahlil.

Dia mengatakan, keterlibatan institusi keuangan domestik dapat menjadi peluang besar untuk memperkuat sektor keuangan nasional sekaligus mendorong kemandirian ekonomi. Satgas  memetakan peluang strategis di sektor energi untuk melibatkan lebih banyak pelaku industri dalam negeri. 

Salah satu fokus utama adalah mempercepat penggunaan biodiesel berbasis crude palm oil (CPO). "Saat ini sudah mencapai B40, dan pada 2026 ditargetkan meningkat menjadi B50 sesuai arahan Presiden," katanya.

Guna mendukung target tersebut, Bahlil menekankan bahwa proses pencampuran dan pengadaan bahan baku seperti CPO, metanol, dan etanol harus dilakukan di dalam negeri.