Trump Kirim 1.500 Tentara Tambahan ke Perbatasan Meksiko
Presiden AS Donald Trump mengirim tentara tambahan ke perbatasan Meksiko untuk menghalau imigran yang berusaha masuk ke Amerika.
TEMPO.CO, Jakarta - Militer AS akan mengirim 1.500 tentara tambahan ke perbatasan dengan Meksiko. Pengiriman tentara ke perbatasan ini dilakukan hanya dua hari setelah Presiden AS Donald menerbitkan perintah eksekutif tentang imigrasi.
Dilansir dari Reuters, tentara tambahan tersebut meliputi 500 Marinir, serta awak helikopter Angkatan Darat dan analis intelijen. Mereka akan bergabung dengan 2.200 pasukan tugas aktif dan ribuan Garda Nasional yang berada di perbatasan sebelum pelantikan Trump pekan ini.
Selama masa jabatan pertamanya, Trump dari Partai Republik memerintahkan 5.200 tentara untuk membantu mengamankan perbatasan dengan Meksiko. Mantan Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden juga mengerahkan pasukan aktif ke perbatasan.
"Ini merupakan tindak lanjut dari tindakan (Trump) di hari pertama untuk mengarahkan Departemen Pertahanan agar menjadikan keamanan dalam negeri sebagai misi utama lembaga tersebut," kata juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt kepada wartawan.
Seorang pejabat lain yang menolak dikutip namanya mengatakan telah ada diskusi informal tentang pengiriman sebanyak 10.000 tentara dari waktu ke waktu. Namun, para pejabat memperingatkan, jumlah akhir tentara yang dikirim belum ditentukan, tergantung pada beberapa faktor, termasuk dampak pada kesiapan militer dan apa yang diminta oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri.
Penjabat Menteri Pertahanan Robert Salesses mengatakan militer AS akan membantu menyediakan penerbangan untuk mendeportasi lebih dari 5.000 imigran yang ditahan oleh otoritas AS di El Paso, Texas, dan San Diego, California. "DHS akan menyediakan penegakan hukum dalam penerbangan dan Departemen Luar Negeri akan memperoleh izin diplomatik yang diperlukan," kata Salesses.
Pada Rabu, Trump memerintahkan jaksa untuk menyelidiki pejabat negara bagian dan lokal yang menolak, menghalangi atau gagal mematuhi penegakan imigrasi. Sejak hari pertama menjabat, Trump telah menyatakan imigrasi ilegal sebagai keadaan darurat nasional. Ia menugaskan militer AS untuk membantu keamanan perbatasan, mengeluarkan larangan suaka secara luas, dan mengambil langkah-langkah untuk membatasi kewarganegaraan bagi anak-anak yang lahir di tanah Amerika.