Jelang Coblosan Pilkada Jombang, Survei LSI Ungkap Migrasi Pemilih 50 Persen Lebih ke Warsubi-Salman

KLIKJATIM.Com | Jombang - Gelaran pencoblosan dalam Pilkada Jombang 2024 serentak semakin dekat, dalam kurun waktu tersebut muncul survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkap adanya migrasi dukungan. The post Jelang Coblosan Pilkada Jombang, Survei LSI Ungkap Migrasi Pemilih 50 Persen Lebih ke Warsubi-Salman appeared first on KlikJatim.com.

Jelang Coblosan Pilkada Jombang, Survei LSI Ungkap Migrasi Pemilih 50 Persen Lebih ke Warsubi-Salman

| Jombang – Gelaran pencoblosan dalam Pilkada 2024 serentak semakin dekat, dalam kurun waktu tersebut muncul survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkap adanya migrasi dukungan.

Migrasi dukungan ini muncul fenomena sebanyak 55,6 persen pemilih dari partai PDI Perjuanganyang notabene pengusung pasangan calon (paslon) Mundjidah-Sumrambah (MuRah) nomo urut 01, justru mendukung nomor urut 02 yakni Warsubi-Salman (WarSa).

Selain itu tak hanya pemilih dari PDI Perjuangan, migrasi dukungan di angka 58,3 adalah pemilih Partai Demokrat yang juga mendukung WarSa.

Selanjutnya pemilih dari PPP (Partai Persatuan Pembanguan) terdapat 41,7 persen pemilihnya yang mendukung WarSa.

Dari survei tersebut juga diumumkan bahwa elektabilitas pasangan Warsubi-Salman berada di angka 60,0%, sementara pasangan Mundjidah Wahab-Sumrambah 22,5%. Sedangkan yang belum memutuskan/merahasiakan pilihannya sebesar 17,5%. 

Survei ini dilakukan pada tanggal 16-22 Oktober 2024 dengan menggunakan metodologi multi stage random sampling melalui wawancara tatap muka kepada 440 responden dengan margin of error kurang lebih 4,8%.

Peneliti LSI Denny JA, Fadhli Fakhri Fauzan, dalam siaran persnya akhir Oktober 2024 kemarin menjelaskan, adanya migrasi dukungan merupakan fenomena cukup menarik dalam survei tersebut.

Pasalnya, antara pilihan partai politik tidak serta merta selaras dengan pilihan Pasangan Calon Bupati-Wakil bupatinya.

Baca juga:

“Ini memang didasari bahwa masyarakat lebih melihat sosok personal, figur, atau ketokohan dari calon ketimbang siapa partai pengusung dari pasangan calon tersebut,” kata Fadhli.

Fadhil juga mengatakan bahwa mayoritas masyarakat (84,3%) memilih calon bupati/wakil bupati terlepas diusung atau tidak dari partai yang disukai.

“Atau bisa jadi ini merupakan indikasi bahwa konsolidasi partai ke akar rumput belum maksimal,” sambungnya.

Pilkada Jombang digelar 27 November 2024. Ada dua pasangan calon yang sudah ditetapkan oleh KPU Jombang. Yaitu, nomor urut 01 Mundjidah Wahab-Sumrambah (MuRah). Pasangan ini diusung PDIP, PPP, Partai Demokrat. Totalnya 20 kursi. Pasangan ini juga didukung partai non-parlemen, Hanura.

Kemudian, paslon nomor urut 02 H Warsubi-KH Salmanudin Yazid (WarSa). Pasangan ini diusung oleh sejumlah partai. Di antaranya, Partai Gerindra (8 kursi), PKB (12 kursi), Partai Golkar (5 kursi), PKS (3 kursi), serta Partai Nasdem (2 kursi). Totalnya 30 kursi.

Sedangkan partai non-parlemen yang memberikan rekomendasi untuk pasangan ini adalah PAN (Partai Amanat Nasional), PSI (Partai SolidaritasIndonesia) dan Partai Gelora. (qom)