Jelang Pilkada 2024, TimIndonesia Mengajak Anak Muda Peduli Sampah di Daerah
Para Konten Kreator Indonesia, yang tergabung dalam Kampanye TimIndonesia, Mengajak 1 Juta Anak Muda Mendesak Pengelolaan Sampah di Daerah Jelang Pilkada 2024.
Cinta Laura Kiehl, Andovi da Lopez, dan Bintang Emon menginiasiasi kampanye #TimIndonesia yang didukung media MrSpherical dan What Is Up, Indonesia? (WIUI) untuk menggerakkan 1 juta anak muda agar mendesak pengelolaan sampah pada calon kepala daerah menjelang Pilkada 2024.
Menurut penelitian oleh Senang Eco Services, Indonesia kehilangan sekitar Rp 130 trilliun setiap tahunnya karena sampah yang tidak dikelola secara optimal seperti mengolah sampah menjadi sumber energi listrik, bahan bakar, atau bahan bangunan, seperti yang sudah dilakukan banyak negara-negara lain.
Sehingga, pengelolaan sampah masih menjadi persoalan yang perlu diselesaikan pemimpin daerah.
“Melalui kampanye ini, TimIndonesia mendesak pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama memprioritaskan masalah sampah dengan serius,” kata Manajer Kampanye TimIndonesia Rija Khan dalam keterangan tertulis, Senin (11/11).
TimIndonesia mengajak anak muda menyampaikan aspirasinya dengan menandatangani petisi di laman TimIndonesia ().
Petisi dari para anak muda ditampilkan dalam bentuk peta, tujuannya agar memperlihatkan adanya desakan publik di seluruh Indonesia akan permintaan pengelolaan sampah di berbagai daerah.
“Diharapkan para calon pemimpin daerah yang mengikuti Pilkada 2024 memahami besarnya tuntutan masyarakat, terutama generasi muda, agar masalah pengelolaan sampah diutamakan dalam agenda mereka,” katanya.
Selain mendorong kesadaran publik, kampanye TimIndonesia juga bertujuan untuk membangun akuntabilitas calon pemimpin daerah. Situs TimIndonesia mencatat calon-calon pemimpin yang berkomitmen untuk memperbaiki pengelolaan sampah dengan menandatangani petisi. Sejauh ini, sudah ada dua kandidat yang menyatakan komitmen mereka.
Sejak peluncurannya pada 1 November 2024, kampanye TimIndonesia sudah digaungkan oleh sejumlah konten kreator Indonesia di berbagai platform media social seperti Asri Welas hingga Animasi Nopal.
Hingga 11 hari kampanye berjalan, lebih dari 7.500 orang menandanda tangani petisi untuk mendesak pengelolaan sampah yang lebih baik.
Sampah adalah masalah yang tidak hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga kesehatan lingkungan dan kualitas hidup masyarakat. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memperkirakan bahwa sekitar 40 juta ton sampah dihasilkan setiap tahunnya di Indonesia. Sebanyak 96% dari sampah tersebut hanya ditimbun di tempat pembuangan akhir tanpa pengelolaan yang tepat.
Kondisi ini menghasilkan gas metana yang berbahaya bagi kesehatan pernapasan masyarakat sekitar dan mencemari sumber air. Tidak hanya itu, sejumlah Tempat Pembuangan Sampah (TPA) sudah melebihi kapasitas.
“Hal ini membuktikan, jika terus dibiarkan maka timbunan sampah akan semakin meluas dan mengancam pemukiman warga,” pungkas Rija.