Kawasan Geopark Maros-Pangkep diusulkan jadi warisan dunia
General Manager Badan Pengelola Kawasan Geopark Maros-Pangkep Dedy Irfan mengatakan bahwa setelah kawasan karst ...
Makassar (ANTARA) - General Manager Badan Pengelola Kawasan Geopark Maros-Pangkep Dedy Irfan mengatakan bahwa setelah kawasan karst Maros-Pangkep mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai Global Geopark, kini diusulkan menjadi warisan dunia (World Heritage).
"Kawasan bentangan karst merupakan kawasan lindung geologi yang harus diselamatkan, sehingga potensi ini diusulkan menjadi warisan dunia," kata Dedy di sela Sosialisasi Kawasan Lindung Geologi yang diselenggarakan Badan Geologi Kementerian ESDM di Makassar, Selasa.
Baca juga:
Dia mengatakan, posisi kawasan karst bentangan Kabupaten Maros hingga Kabupaten Pangkep yang telah mendapatkan pengakuan UNESCO sebagai Global Geopark dan cagar biosfer ini diharapkan ke depan juga dapat menyandang warisan dunia.
Dengan penetapan sebagai warisan dunia kelak, lanjut dia, kawasan ini bukan hanya memberikan dampak ekonomi, tetapi juga sumber daya alam geologi melalui pertambangan, termasuk kawasan konservasi Maros dan Pangkep.
Menurut dia, sementara penetapan batas-batas kawasan geopark tersebut kurang lebih 5 ribu hektare di wilayah darat, dan selebihnya berada di perairan sekitar pulau-pulau di Kabupaten Pangkep hingga ke kawasan kepulauan Spermonde di Makassar.
Baca juga:
"Ketika berbicara isu karst, maka ada dua hal yang pertama dari sudut ekonomi atau pemanfaatan termasuk di dalamnya pertambangan, kemudian kedua isu perlindungan atau konservasi," katanya.
Pada kesempatan ini, lanjut dia, yang sedang dibahas adalah konservasinya. Sedangkan persoalan pertambangan itu sendiri tidak ada masalah sepanjang berada di kawasan atau zona pertambangan.
Mengenai aktivitas pertambangan yang dapat mengancam kawasan konservasi, Dedy mengatakan, akan sangat berefek terutama pada pemanfaatan air tanah.
Baca juga:
"Tentu dengan pertambangan yang ada di sekitar kawasan konservasi diharapkan dilakukan dengan remaining yakni pascapenambangan dilakukan perbaikan lingkungan," ujarnya.
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024