Kekuatan Paspor Indonesia Kalah Dibanding Singapura dan Malaysia, Imigrasi RI Akan Lakukan Ini

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian dan Pemasyarakatan RI merespons soal masih jauhnya tingkat keamanan Indonesia dibandingkan dengan negara tetangga di Asia Tenggara, termasuk dan .

Kekiniannya, Henley & Partners yang merupakan perusahaan konsultan residensi mengeluarkan daftar peringkat Henley Pasport Index.

Peringkat indeks ini didasarkan pada jumlah destinasi negara yang dapat diakses dengan menggunakan tanpa Visa atau kekuatan dari tersebut.

Hasilnya, kekuatan Paspor Indonesia berada di peringkat 65 dunia, berbanding jauh dengan yang menduduki peringkat 1 dan peringkat 11.

Menyikapi hal ini, Menteri dan Pemasyarakatan RI Agus Andriyanto mengatakan, pihaknya akan merilis baru dengan tingkat kekuatan yang lebih baik pada Agustus mendatang.

"Kita merencanakan akan merubah baru, akan merilis baru pada bulan Agustus," kata Agus dalam jumpa pers Hari Bakti ke-75 tahun di Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (19/1/2025).

Kata dia, salah satu pembaruan yang nantinya akan ada dalam Indonesia yakni soal pemenuhan standarisasi tingkat Internasional.

Dengan begitu, diharapkan oleh Agus, ke depan kualitas dari Paspor Indonesia mendatang bisa lebih baik dibandingkan dua tahun belakangan ini.

"Mudah-mudahan inovasi yang kita lakukan ini bisa meningkatkan standar kualitas daripada Indonesia," ujar Agus.

"Jadi mudah-mudahan nanti bulan 8 kita bisa rilis dan mudah-mudahan itu bisa meningkatkan indeks rasio," tandas dia.

Sebagai informasi, saat ini Indonesia hanya bisa mengakses 76 destinasi tanpa menggunakan visa.

Sementara itu, untuk berada di peringkat 1 dengan 195 dari 199 destinasi global tanpa Visa.

Setelahnya, yang berada di peringkat ke-11 dunia dan kedua di ASEAN nya bisa bebas visa ke 183 destinasi.

Di urutan ketiga ASEAN dan ke 19 dunia ada Brunei Darussalam dengan bebas visa ke 166 destinasi.

Selanjutnya, ada Timor Leste yang berada di peringkat ke-51 dengan bebas visa ke 97 destinasi.