Pasar Tradisional Terancam Punah, Pemkot Blitar Bisa Apa ?

Pasar Tradisional Terancam Punah, Pemkot Blitar Bisa Apa ?. ????Sejumlah pasar tradisional di Kota Blitar kini kondisinya terancam punah. Beberapa pasar yang ada di Bumi Bung Karno kini kondisinya sepi dari pembeli dan pedagang. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Pasar Tradisional Terancam Punah, Pemkot Blitar Bisa Apa ?

Blitar () – Sejumlah pasar tradisional di Kota Blitar kini kondisinya terancam punah. Beberapa pasar yang ada di Bumi Bung Karno kini kondisinya sepi dari pembeli dan pedagang.

Kota Blitar sendiri sejatinya memiliki 5 pasar tradisional. Dari jumlah tersebut praktis hanya ada 2 pasar tradisional yang masih ramai pembeli maupun penjual. Kedua pasar tradisional tersebut adalah Pasar Pon dan Pasar Templek.

Sementara pasar tradisional yang lain kondisinya sepi dan terancam punah. Salah satu pasar yang kondisinya sepi dan mati suri adalah Pasar Pahing yang berada di jalan Mahakam Kota Blitar.

Pasar-pasar tradisional tersebut kini kalah saing dengan toko modern dan online shop yang menjamur di Kota Blitar. Hampir seluruh kios yang ada di bagian Pasar Pahing kini kondisinya kosong dan tidak ditempati oleh pedagang.

Para pedagang memilih tidak berjualan karena jumlah pembeli yang menurun drastis di era modern saat ini.

Kondisi ini sebenarnya sudah diketahui oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Blitar. Disperindag Kota Blitar pun bertekad untuk menghidupkan kembali pasar-pasar tradisional yang mati suri tersebut.

“Kalau kebutuhan primer masih jalan artinya tidak terlalu terpukul, tapi dengan deflasi kemarin tentu turun ya omzetnya terutama yang sekunder termasuk dampaknya ke kios yang di jalan Merdeka ada yang tutup itu,” ungkap Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Blitar, Hakim Sisworo, Minggu (19/01/2025).

Persaingan dengan retail modern dan online shop menjadi permasalahan utama mengapa Pasar Tradisional semakin ditinggalkan masyarakat. Para pedagang pasar tradisional kalah saing dengan online shop yang menawarkan kemudahan dan kemurahan harga.

Melihat permasalahan tersebut, Pemerintah Kota Blitar pun berencana untuk memberikan pelatihan kepada para pedagang tradisional tentang penggunaan media sosial untuk berjualan.

Dengan adanya pelatihan penggunaan media sosial untuk berjualan, diharapkan bisa meningkatkan omzet penjualan pedagang di tengah lesunya kondisi pasar tradisional.

“Ada temen-temen pedagang pasar ini yang menggunakan TikTok, nanti kita wadahi kita sediakan alat supaya mereka bisa jualan online juga,” tegasnya.

Kondisi pedagang pasar tradisional di Kota Blitar sendiri cukup memprihatinkan. Salah satu pedagang di Pasar Legi Kota Blitar, Eko menjelaskan bahwa selama beberapa tahun terakhir omzet penjualannya terus mengalami penurunan hingga ke titik terendah.

“Satu bulan aja belum tentu ada yang laku, kondisi ini sudah lama sekali,” ucapnya.

Pedagang Pasar Legi itu mengakui kalah saing dengan pedagang online shop. Kemurahan harga yang ditawarkan di online shop membuat para pembeli enggan untuk berbelanja di pasar tradisional.

“Kalah sama online sekarang, saya juga tidak bisa berjualan online, kalau dulu ramai jualan saya sekarang 1 pekan saja belum tentu ada yang laku baju saya ini,” ungkap kesedihannya.

Ia pun berharap pemerintah Kota Blitar bisa mencari solusi atas permasalahan pedagang. Sehingga perekonomian pedagang pasar tradisional bisa bangkit kembali.[owi/aje]