Kemendag Dukung Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport hingga 2025
Kemendag setuju dengan rencana relaksasi ekspor konsentrat tembaga untuk PT Freeport Indonesia hingga Desember 2025 demi mempertimbangkan aspek ekonomi dan sosial negara.
![Kemendag Dukung Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport hingga 2025](https://cdn1.katadata.co.id/media/images/thumb/2025/01/21/2025_01_21-14_49_00_638b96d5-d7d4-11ef-b8f7-ff48b6e30e4b_960x640_thumb.jpg)
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendukung rencana perpanjangan relaksasi konsentrat tembaga untuk PT Freeport Indonesia (PTFI) hingga Desember 2025.
Pembahasan ini dilakukan dalam Rapat Kebijakan Ekspor Konsentrat Tembaga PTFI di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Jumat (7/2), yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti menyatakan bahwa dukungan tersebut diberikan dengan mempertimbangkan berbagai aspek, mulai dari cost and benefit analysis, dampaknya terhadap sisi hulu, serta efek sosial dan ekonomi.
"Namun tetap memperhatikan keberlanjutan kebijakan pemerintah terkait sumber daya alam,” ujar Dyah dalam keterangan resmi dikutip Senin (10/2).
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa hingga kini pemerintah belum menerbitkan izin ekspor konsentrat tembaga untuk PTFI.
Namun, ia mengakui bahwa kondisi yang dialami PTFI, akibat kebakaran di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) pada Oktober 2024 yang merupakan keadaan kahar atau force majeure.
“Kami masih mempelajari permintaan izin ekspor konsentrat tembaga oleh PTFI. Namun sampai hari ini, belum ada keputusan untuk memberikan izin ekspor tersebut,” kata Bahlil, Senin (3/2).
Induk usaha PTFI, Freeport McMoran (FCX), melaporkan bahwa mereka berencana kembali mengekspor konsentrat tembaga pada kuartal pertama 2025. Hal ini disebabkan smelter yang dibangun dengan investasi sekitar US$3 miliar masih dalam tahap perbaikan.
FCX juga menyatakan kesiapannya membayar bea keluar sebesar 7,5% untuk ekspor konsentrat tembaga selama 2025. Selain itu, FCX juga berencana mengajukan perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) PTFI yang akan berakhir pada 2041.
Smelter Gresik Kembali Beroperasi Akhir Semester I 2025
Sebelumnya PTFI menyatakan bahwa operasi fasilitas pengolahan dan pemurnian tembaga mereka di JIIPE, Gresik, masih terhenti akibat kebakaran pada Oktober 2024. Smelter tersebut diperkirakan baru dapat kembali beroperasi pada akhir semester I 2025.
“Berdasarkan rencana perbaikan fasilitas yang terdampak, diperkirakan ramp-up operasi smelter PTFI dapat dimulai pada akhir semester pertama 2025,” ujar VP Corporate Communications PTFI Katri Krisnati kepada Katadata.co.id, Jumat (3/1).
Katri juga menyebut bahwa kapasitas penyimpanan konsentrat di pelabuhan Amamapare dan smelter PTFI akan penuh dalam beberapa waktu ke depan. Smelter tembaga ini berfungsi untuk mengolah konsentrat tembaga yang ditambang oleh PTFI di Papua.
Oleh karena itu, selama smelter belum beroperasi, PTFI mengekspor konsentrat tembaga ke luar negeri untuk menghindari penumpukan stok.
“Untuk mempertahankan tingkat operasi produksi penambangan/pengolahan serta kontribusi keuangan PTFI kepada negara, kami tengah berdiskusi dengan pemerintah untuk melakukan penjualan konsentrat yang semestinya dimurnikan di Smelter PTFI ke luar negeri sampai Smelter PTFI beroperasi penuh 100%,”kata Katri.