Jakarta (ANTARA) - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia
(PPMI) Abdul Kadir Karding menyatakan bahwa KemenPPMI siap
bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
(Kemendikdasmen) dalam mempersiapkan tenaga kerja
profesional.Kerja sama itu diperlukan karena masalah utama dari
pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) adalah tidak memiliki
skill dan tidak memahami bahasa dari negara tujuan bekerja.Dalam
jumpa pers setelah rapat koordinasi KemenPPMI dengan
Kemendikdasmen di Jakarta, Kamis, Karding mengatakan pihaknya
akan mengupayakan lowongan kerja yang ada disampaikan dan
disesuaikan dengan sekolah-sekolah menengah kejuruan (SMK)
melalui Kemendikdasmen.“Kami juga minta tolong, bukan hanya mau
berangkat minta pelatihan. Setelah pulang, mantan PMI ini (juga)
butuh pelatihan, skill agar tidak menganggur, supaya mereka
ekonominya tumbuh, keluarganya terurus,” tambah Karding.Karding
juga mengatakan bahwa KemenPPMI dan Kemendikdasmen sepakat untuk
membentuk tim dari dua kementerian untuk melaksanakan kerja sama
persiapan tenaga kerja profesional tersebut.Pada kesempatan yang
sama, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul
Mu’ti mengatakan persiapan tenaga kerja profesional itu tidak
hanya saja mengenai skill tetapi juga mengenai kultur dari negara
tujuan bekerja.Karena itulah, lanjut Abdul, akan ada beberapa SMK
yang akan meluluskan siswanya dalam waktu 4 atau 5 tahun agar
para siswanya benar-benar siap untuk masuk dunia kerja.“Sebelum
kementerian ini dipecah dua, ada program di Dirjen Vokasi yang
seperti itu. Ada SMK yang 5 tahun, ada SMK yang 4 tahun, sehingga
mereka memang siap untuk masuk di dunia kerja,” kata Abdul.Abdul
menambahkan, Kemendikdasmen juga berupaya untuk melakukan
eksplorasi dan mencari beberapa SMK tertentu agar dapat
dikembangkan menjadi institusi khusus di mana para lulusannya
siap bekerja di luar negeri.
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024