Komunitas Pariwisata Lingkar Bromo Dukung Pembenahan Infrastruktur Jatim
Komunitas Pariwisata Lingkar Bromo Dukung Pembenahan Infrastruktur Jatim. ????Komunitas pariwisata Lingkar Bromo mendukung pembenahan infrastruktur Jawa Timur yang dilakukan pemerintah guna mendukung kemajuan sektor pariwisata. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Kota Batu (beritajatim.com) – Komunitas pariwisata di sekitar kawasan Lingkar Bromo mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam memperbaiki infrastruktur jalan guna mendukung pengembangan pariwisata. Langkah ini dianggap penting untuk memperkuat daya tarik wisata, terutama di Bromo dan sekitarnya.
Dukungan tersebut diutarakan dalam acara bertajuk “Infrastrukture Top, Pariwisatane Ya Top” yang diadakan di Warung Sangguran, Batu. Para pelaku wisata juga memberikan dukungan kepada pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak, dengan harapan adanya peningkatan sektor pariwisata yang berkelanjutan.
Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, menyambut baik dukungan ini dan menyatakan apresiasinya. “Alhamdulillah, senang sekali saya karena ini menjelang sepuluh hari terakhir. Aspirasi dan dukungan ini menjadi penguat luar biasa bagi kami,” ungkap Emil, mantan Bupati Trenggalek tersebut.
Emil juga menyoroti peran infrastruktur dalam memajukan pariwisata yang berkontribusi sekitar 7-9 persen terhadap PDRB Jawa Timur. Menurutnya, dampak pandemi Covid-19 membuat perbaikan infrastruktur semakin vital bagi pemulihan sektor ini.
Lilik, tokoh penggerak wisata di Batu dan peserta program Millenial Job Center (MJC), menilai pembangunan jalan provinsi di Karanglo-Pendem membantu wisatawan lebih mudah mengakses kawasan wisata Batu.
“Infrastruktur yang lancar sangat memfasilitasi wisatawan untuk datang ke Batu,” ujarnya. Lilik juga berharap program MJC terus diperluas untuk mendukung ekonomi kreatif di Jawa Timur.
Tony, pengelola agen perjalanan wisata Bromo, mengangkat masalah fasilitas yang masih terbatas, terutama jumlah toilet di area lautan pasir.
“Kalau weekend, jeep macet dan tamu sulit menemukan toilet. Kami harap pihak taman nasional meningkatkan fasilitas dan membantu pengaturan pengunjung,” kata Tony.
Menanggapi hal tersebut, Emil menyatakan pemerintah menyadari tantangan over tourism di Bromo dan akan merumuskan solusi yang tepat. “Kita perlu belajar dari Gunung Fuji tentang pariwisata berkelanjutan. Bromo tidak bisa dibiarkan overload karena alam memiliki batas,” tegas Emil.
Emil berharap kolaborasi antara pemerintah dan komunitas pariwisata akan membawa sektor pariwisata Jawa Timur menuju pertumbuhan yang berkelanjutan. [asg/beq]