Kurangi Pengangguran, Setyo Wahono-Nurul Azizah bakal Perbanyak Industri Padat Karya Masuk Bojonegoro

Bojonegoro - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro nomor urut 02, Setyo Wahono-Nurul Azizah akan memperbanyak industri padat karya …

Kurangi Pengangguran, Setyo Wahono-Nurul Azizah bakal Perbanyak Industri Padat Karya Masuk Bojonegoro

Pilkada Serentak 2024

Kurangi Pengangguran, Setyo Wahono-Nurul Azizah bakal Perbanyak Industri Padat Karya Masuk Bojonegoro

Bojonegoro - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro nomor urut 02, Setyo Wahono-Nurul Azizah akan memperbanyak industri padat karya agar masuk Bojonegoro dan memaksimalkan program hilirisasi.

 

Program ini bertujuan membuka lapangan kerja sehingga dapat mempercepat mengurangi pengangguran.

 

Duet profesional muda dan birokrat ini berkomitmen mempercepat mengurangi pengangguran dengan menyiapkan strategi dan program unggulan selama lima tahun ke depan.

 

 

Salah satu warga Kecamatan Gayam, Ahmad, dirinya mengaku berhenti bekerja setelah selesainya proyek konstruksi Lapangan Migas Jambaran-Tiung Biru (JTB).

 

"Nganggur sudah setahun. Di PHK karena volume pekerjaan sudah berkurang banyak," ujar pria yang pernah bekerja di PT Rekaya Industri (Rekind) ini.

 

Ahmad berharap Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro terpilih nantinya dapat menggaet banyak investor untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Baik dibidang industri padat karya maupun hilirisasi.

 

"Keberadaan migas ini kan sebenarnya bisa menciptakan banyak peluang kerja di industri hilirnya. Tapi sampai sekarang itu belum dimaksimalkan," tutur Ahmad.

 

 

 

Hal senada disampaikan Aris, warga Desa Clebung, Kecamatan Bubulan. Ia berharap ada pabrik pengolahan pertanian yang bisa menyerap tenaga kerja sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian masyarakat.

 

Menurutnya, wilayah Bubulan selama ini dikenal sebagai penghasil jagung dan palawija. Namun, semua hasil komoditi tersebut langsung dijual kepada tengkulak.

 

"Kalau di sini ada pabrik tentunya hasil panen bisa diolah, sehingga dapat mempekerjakan warga dan memberikan tambahan pendapatan," kata Aris.

 

Sementara itu, menurut warga Kecamatan Sugihwaras, Harianto, dirinya juga berharap di wilayahnya ke depan ada sebuah pabrik yang bisa membuka peluang kerja bagi warga sekitar, sehingga dapat memberikan tambahan pendapatan.

 

"Kalau di sini ada pabrik besar tentu bukan hanya warga sini saja yang bisa bekerja di situ, tapi juga warga wilayah Kedungadem," kata Harianto.

 

 

 

Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Bojonegoro, jumlah pencari kerja terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini disebabkan minimnya perusahaan berskala besar masuk Bojonegoro.

 

Jumlah pencari kerja pada tahun 2020 tercatat sebanyak 1.170 orang, tahun 2021 sebanyak 1.549 orang, tahun 2022 naik menjadi 2.063 orang, dan pada 2023 naik lagi menjadi 2.564 pencari kerja. Ribuan para pencari kerja ini berasal dari lulusan SMP hingga sarjana.

 

 

Masih tingginya angka pengangguran ini menjadi perhatian serius pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro nomor urut 02, Setyo Wahono-Nurul Azizah.

 

Duet profesional muda dan birokrat ini berkomitmen mempercepat mengurangi pengangguran dengan menyiapkan strategi dan program unggulan selama lima tahun ke depan.

 

Cabup Setyo Wahono menjelaskan, strategi dan kebijakan yang disiapkan di antaranya mempermudah perizinan, serta menjamin keamanan iklim investasi bagi investor yang akan membangun industri di Bojonegoro, khususnya industri padat karya di beberapa wilayah Bojonegoro agar bisa menyerap banyak jumlah tenaga kerja.

 

"Kami juga akan membuka dan menciptakan peluang kerja baru melalui pengembangan industrialisasi dan hilirisasi produk-produk lokal seperti pertanian, dan UMKM. Termasuk memaksimalkan hilirisasi migas," tutur pria yang pernah menjabat Komisaris PT Samator Gas ini.

 

 

Untuk mendukung itu, lanjut Setyo Wahono, pihaknya akan membangun akses wilayah Bojonegoro bagian selatan. Akses ini akan terhubung atau terkoneksi dengan Tol Ngawi-Bojonegoro-Tuban-Lamongan, sebagai pendukung pembangunan “Distribution Center” atau pusat distribusi yang berfungsi menerima, menyimpan, dan mendistribusikan hasil produksi atau barang ke pasar.

 

"Kami ingin wilayah Bojonegoro bagian selatan nanti menjadi kawasan ekonomi baru. Sehingga pertumbuhan ekonomi Bojonegoro bisa merata dan dirasakan oleh semua lapisan masyarakat," kata Cabup asli Bojonegoro dari kampung pinggiran hutan, Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo ini.

 

Sedangkan program unggulan yang disiapkan, lanjut Setyo Wahono adalah menyiapkan Kartu Prakerja Baru (PKB) yang bisa didapat oleh angkatan kerja dengan cara mendaftar secara online.

 

Pemegang kartu prakerja baru akan mendapatkan sejumlah manfaat di antaranya peningkatan kapasitas (soft skill atau hard skill) sesuai bidang yang diminati dan sertifikat berstandar nasional atau internasional untuk meningkatkan daya saing di bursa kerja.

 

 

Selain itu juga akan mendapat kemudahan layanan pengurusan kerja (Kartu Kuning) secara online, dan informasi lowongan pekerjaan secara berkala.

 

"Kita akan berkolaborasi dengan multipihak agar potensi yang ada ini bisa dimaksimalkan dan menciptakan multiplier effect mulai dari lapang kerja, usaha, jasa, dan lainnya. Dengan begitu, bisa mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata adik Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno ini. (red/imm)

 

 

Editor: Imam Nurcahyo

Publisher: Imam Nurcahyo