Libatkan Kader Posyandu, Dunia Usaha Turut Berpartisipasi Cegah Risiko Stunting pada Anak-anak
Stunting masih menjadi tantangan serius di Indonesia, terutama di wilayah sekunder, dengan 1 dari 5 anak di bawah usia balita mengalami kondisi ini.
![Libatkan Kader Posyandu, Dunia Usaha Turut Berpartisipasi Cegah Risiko Stunting pada Anak-anak](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Penanganan-stunting-OK.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Stunting masih menjadi tantangan serius di Indonesia, terutama di wilayah sekunder, dengan 1 dari 5 anak di bawah usia lima tahun (balita) mengalami kondisi ini.
Stunting sendiri adalah kondisi dimana seorang anak tumbuh tidak seoptimal anak sebayanya yang diakibatkan kekurangan gizi terutama protein dalam waktu yang lama.
Untuk mengatasi masalah tersebut, percepatan penurunan angka stunting pada balita telah menjadi salah satu program prioritas Pemerintah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024 yang menargetkan penurunannya hingga 14 persen pada tahun 2024, yang pada akhirnya belum mampu mencapai target tersebut berdasarkan laporan Sekretariat Wakil Presiden RI 2024 silam.
Mendukung upaya penanganan stunting di masyarakat, bekerjasama dengan The Foodhall Grand Indonesia dan Ayyomi Farm, mendorong pemenuhan kebutuhan protein anak-anak yang berisiko stunting tinggi dan anak-anak kurang gizi.
Kegiatan ini bertajuk The Missing Egg by ZeroStunting untuk menopang agar anak-anak agar dapat tumbuh kembang optimal di masa datang dan dijalankan mulai 27 Januari hingga 31 Maret 2025
EduFarmers membuat gerakan penggalangan dana unik untuk menyadarkan kaum urban dan generasi muda bahwa masalah stunting adalah masalah yang serius dan membutuhkan perhatian semua pihak.
Program ini dirancang sebagai inisiatif jangka panjang yang akan menjadi wadah kolaborasi dengan berbagai pihak di masa depan.
Dari sisi konsumen, konsep ini mengusung model charity unik, di mana hilangnya satu telur pada kemasan produk dijelaskan sebagai bentuk kontribusi sosial.
Baca juga:
Penekanan keunikan konsep ini terletak pada bagaimana konsumen bisa terlibat dalam kegiatan amal secara langsung melalui pembelian produk, menjadikannya pengalaman yang bermakna dan berbeda.
Libatkan
Anak-anak berisiko stunting mendapatkan satu butir telur setiap hari selama setidaknya enam bulan dengan melibatkan peran kader Posyandu.
Mereka jadi ujung tombak intervensi berbasis komunitas, disertai dengan edukasi praktis untuk para orang tua untuk lebih mengenal bagaimana memberikan asupan gizi yang sesuai dengan kebutuhan balita.
Dr. Lukmanul Hafiz, Head of Stunting Program & Operations, Edu Farmers menyatakan, selain program intervensi gizi dengan slogan yang sudah cukup umum digunakan yaitu One Day One Egg, ZeroStunting juga menjad sarana untuk memberikan kesempatan yang sama untuk seluruh anak di Indonesia agar dapat tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya terlepas dari kondisi ekonomi dan sosial keluarganya.
Baca juga:
"Sejak awal kami menggagas program ini di 2022 hingga saat ini, cukup banyak pihak swasta, organisasi nirlaba, akademisi, dan pemerintah daerah yang telah mendukung keberhasilan program ini," ujarnya dikutip Rabu, 12 Februari 2025.
Untuk mendorong perubahan perilaku orang tua, pihaknya juga membuat konten-konten edukatif yang mudah dicerna melalui media sosial dan website zerostunting.
Pihaknya juga memanfaatkan teknologi terkini untuk memberikan transparansi data dan kemudahan dalam memonitor dampak secara realtime, hingga melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk ikut berkontribusi mewujudkan masa depan stunting yang benar-benar zero alias nihil.
"Tahun ini kami meluncurkan kampanye kreatif The Missing Egg untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi seimbang, khususnya protein hewani, dalam mencegah stunting," ujarnya.