Sebut Ambrolnya Tebing Bengawan Solo karena Banjir, BPBD Bojonegoro Mencatat Tidak Ada Banjir Awal Januari

KLIKJATIM.Com | Bojonegoro – Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Kabupaten Bojonegoro beralasan ambrolnya tebing Bengawan Solo dengan nilai proyek Rp40 Miliar ini dikarenakan banjir. Namun Badan Penanggulangan … The post Sebut Ambrolnya Tebing Bengawan Solo karena Banjir, BPBD Bojonegoro Mencatat Tidak Ada Banjir Awal Januari appeared first on KlikJatim.com.

Sebut Ambrolnya Tebing Bengawan Solo karena Banjir, BPBD Bojonegoro Mencatat Tidak Ada Banjir Awal Januari

KLIKJATIM.Com | Bojonegoro – Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Kabupaten beralasan ambrolnya tebing Bengawan Solo dengan nilai proyek Rp40 Miliar ini dikarenakan banjir. Namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro mencatat tidak ada banjir di awal tahun ini. 

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Bojonegoro, Laela Nor Aeny mengatakan, tidak ada kejadian banjir di Desa Lebaksari pada awal tahun 2025. “Kalau Lebaksari kok gak ada ya,” ucap Kalaksa BPBD, Senin (10/2/2025) lalu.

Pihak BPBD Kabupaten Bojonegoro mencatat bencana banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Baureno pada bulan Januari 2025 berada di Desa Kalisari dan Desa Kadungrejo. “Kalisari dan Kadungrejo yang ada (banjir),” tandasnya.

Sementara itu pada pernyataan beberapa hari yang lalu, Dinas PU SDA melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sekaligus sebagai Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Bojonegoro, Iwan Kristian, menilai bahwa bencana banjir pada awal Januari 2025 sebagai penyebab ambrolnya proyek fisik yang baru berumur satu bulan lebih. “Banjir penyebab salah satu ambrolnya tebing Bengawan Solo,” ungkapnya.

Sedangkan, Mu’amar Far’at selaku Pj Kepala Desa (Kades) Lebaksari menyatakan bahwa sejak pengerjaan proyek hingga saat ini tidak ada banjir, hanya peres atau airnya tinggi. “Seingat saya di titik lokasi tidak ada banjir, hanya air Bengawan solo peres ( kebak) terus air surut dan terjadi doyong terus ambrol,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, megaproyek pembangunan pelindung tebing Sungai Bengawan Solo di Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro ambrol sepanjang ratusan meter. Pembangunan proyek yang menelan pagu anggaran senilai Rp40 Miliar ini, baru selesai dikerjakan sekitar 1 bulan lebih.

Tampak, pantauan di lapangan tiang pancang yang ditancapkan di tanah banyak yang rusak, bahkan hingga terangkat dan sudah tak menancap di tanah. Ambrolnya tebing ini, sepanjang 150 meter di Desa Tanggungan, dan sepanjang 50 meter di Desa Lebaksari.

Sementara, berdasarkan data dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) menyebutkan, proyek pembangunan pelindung tebing sungai yang berada di Desa Lebaksari dan Desa Tanggungan Kecamatan Baureno ini memiliki panjang 980 meter dengan nilai pagu sebesar Rp40 Miliar. (gin)