Mentan berharap tambahan anggaran Bulog dapat cair dalam waktu singkat
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan tambahan anggaran langsung Rp16,6 triliun bagi Bulog untuk ...
![Mentan berharap tambahan anggaran Bulog dapat cair dalam waktu singkat](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/09/1000035011.jpg)
Ini Insya Allah dicairkan dalam waktu singkat, bisa saja pekan depan, tapi sudah menjadi keputusan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan tambahan anggaran langsung Rp16,6 triliun bagi Bulog untuk menyerap Gabah Kering Petani (GKP) sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah atau HPP Rp6.500/kg diharapkan dapat cair dalam waktu dekat.
"Saya ulangi, Bapak Presiden RI Prabowo Subianto menyiapkan anggaran langsung tambahan Rp16,6 triliun. Ini Insya Allah dicairkan dalam waktu singkat, bisa saja pekan depan, tapi sudah menjadi keputusan," ujar Amran dalam konferensi pers di Kementerian Pertanian, Jakarta pada Minggu.
Tambahan anggaran untuk Bulog tersebut guna memastikan modal yang cukup dalam menyerap hasil panen petani.
Amran juga menyampaikan bahwa kunci utama strategi untuk mempercepat penyerapan GKP sesuai HPP adalah kolaborasi.
"Strateginya adalah kita kolaborasi, semua yang terkait. Semua yang terkait, bukan tanggung jawab Bulog saja, tetapi juga termasuk Kementerian Pertanian. Kita kawal dari bawah, penyuluh pertanian lapangan (PPL) di bawah Kementerian Pertanian sekarang," katanya.
Menurut dia, dengan berkolaborasi maka upaya untuk mempercepat penyerapan GKP petani dengan HPP Rp6.500 diharapkan dapat tercapai.
"Jadi ini Insya Allah tidak terlalu sulit, karena yang terpenting adalah kita kolaborasi. Kali ini bergerak bersama, Insya Allah kita bisa capai," ujar Amran.
Dalam rangka mempercepat penyerapan GKP hasil panen petani dengan harga HPP Rp6.500 itu akan didukung juga dengan penyiapan gudang.
"Kemudian, kita siapkan gudang," kata Amran.
Sebagai informasi, Kementerian Pertanian bersama Perum Bulog melakukan pertemuan di Kementerian Pertanian, Jakarta pada Minggu (9/2).
Agenda pertemuan tersebut membahas percepatan penyerapan Gabah Kering Petani (GKP) hasil panen di level petani agar bisa mencapai sesuai target minimal HPP Rp6.500/kg.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa produksi beras Januari, Februari, Maret diproyeksikan naik 50 persen dibanding tahun lalu, dengan total produksi mencapai 8 juta ton.
Bahkan, BPS memperkirakan produksi hingga April diperkirakan mencapai 13 hingga 14 juta ton, yang berarti terdapat surplus sekitar 4 juta ton dalam periode Januari-April 2025.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa periode Februari-April merupakan puncak panen yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Oleh karena itu, pemerintah mengambil langkah strategis untuk memastikan serapan gabah berjalan optimal.
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025