Nila Moeloek: Jaga kesehatan fisik-mental anak untuk SDM berkualitas

Menteri Kesehatan (Menkes) RI 2014-2019 Nila Moeloek menyampaikan bahwa kesehatan fisik dan mental anak perlu dijaga ...

Nila Moeloek: Jaga kesehatan fisik-mental anak untuk SDM berkualitas

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) RI 2014-2019 Nila Moeloek menyampaikan bahwa kesehatan fisik dan mental anak perlu dijaga untuk menghadirkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas.

“Anak-anak ini perlu buat kita jadikan SDM yang berkualitas. Nah untuk itu, kita tentu harus menjaga tidak hanya fisik, tetapi mental mereka juga,” kata Nila saat ditemui di sela-sela acara Zona Mendengar Jiwa yang digelar Yayasan BUMN di SMAN 95 Jakarta, Jakarta Barat, Kamis.

Terkait dengan kesehatan mental anak, menurut Nila, anak-anak memang rentan mengalami persoalan tersebut karena adanya sejumlah tekanan, baik di rumah maupun di sekolah. Ia juga mengungkapkan bahwa berdasarkan riset yang dilakukan oleh Health Collaborative Center (HCC) dan Fokus Kesehatan Indonesia (FKI) bersama Yayasan BUMN, diketahui 34 persen pelajar SMA di Jakarta memiliki indikasi kesehatan mental.

“Jadi, kami melihat tiga sampai empat anak itu dari 10 anak mendapatkan gangguan emosi, meliputi perilaku marah dan cenderung berkelahi akibat gangguan mental emosional,” ujar Nila yang juga merupakan Direktur Eksekutif FKI itu.

Sejalan dengan hal itu, Nila pun mendukung implementasi Zona Mendengar Jiwa di sekolah-sekolah yang diinisiasi oleh Yayasan BUMN. Dia berharap Zona Mendengar Jiwa dapat membantu mengatasi persoalan emosional anak-anak di Indonesia, terutama di Jakarta.

“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan bisa mengatasi masalah-masalah emosional mereka agar mereka tidak jatuh ke dalam tentunya stres ataupun depresi dan sebagainya,” kata dia.

Diketahui acara Zona Mendengar Jiwa mencakup pembelajaran pengenalan emosi, teknik pernapasan, dan diskusi kelompok. Yayasan BUMN lewat Zona Mendengar Jiwa juga menghadirkan sarana seperti bilik cerita, self check-in, dan dinding curhat. Sarana tersebut dihadirkan agar para pelajar dapat mengekspresikan kondisi emosional secara anonim.

Berikutnya, lewat Zona Mendengar Jiwa, guru juga dilatih dalam Social-Emotional Learning (SEL) dan deteksi dini masalah kesehatan mental, didukung materi seperti majalah dinding interaktif, QR code, dan sumber digital lainnya.

Sebelum di SMAN 95 Jakarta, Zona Mendengar Jiwa juga telah digelar di sejumlah sekolah lain, seperti SMAN 41 di Jakarta Utara dan SMAN 113 di Jakarta Timur.

Baca juga:
Baca juga:

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025