Orang Jepang Kurang Berminat EV, BYD Pasarkan Mobil Plug-In Hybrid
REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO-BYD mulai menjual kendaraan hibrida plug-in pertamanya di Jepang tahun ini. Produsen mobil listrik (EV) asal China tersebut bertekad memperluas jajaran produknya di negara itu menjadi tujuh atau delapan...
Jumpa pers di booth BYD di hari pertama Japan Mobility Show 2023 di Tokyo, 25 Oktober 2023 dipenuhi peserta.
REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO-BYD mulai menjual kendaraan hibrida plug-in pertamanya di Jepang tahun ini. Produsen mobil listrik (EV) asal China tersebut bertekad memperluas jajaran produknya di negara itu menjadi tujuh atau delapan model selama sekitar dua tahun ke depan.
Minat masyarakat Jepang terhadap masih sangat rendah. Penjualan di Jepang tidak sampai menyentuh 3.000 unit dalam setahun. Penjualan mengalahkan EV Toyota sepanjang tajun lalu.
Produsen mobil yang berkantor pusat di Shenzhen itu juga, Jumat (24/1/2025) mengatakan akan mulai menjual kendaraan listrik keempatnya yang sepenuhnya bertenaga baterai - crossover Sealion 7 - di Jepang mulai April karena berupaya memperluas penawaran dan jaringan dealernya di negara tersebut.
Kendaraan hibrida plug-in menggabungkan baterai dengan mesin bertenaga bahan bakar tradisional dan dapat melaju dengan salah satu sumber daya.
BYD adalah pemain besar dalam teknologi powertrain ini di Tiongkok. Dikatakan akan mengumumkan rincian tentang hibrida plug-in yang rencananya akan dibawa ke Jepang sekitar tahun ini.
Tanggal pasti penjualan model tersebut bergantung pada seberapa cepat model tersebut dapat memperoleh sertifikasi yang diperlukan, dalam memperluas pijakannya di Jepang.
“Tujuh atau delapan model yang ingin ditawarkan perusahaan di Jepang sekitar tahun 2027 akan terdiri dari EV baterai dan hibrida plug-in,” kata BYD.
BYD menjual lebih dari 2.200 kendaraan di Jepang tahun lalu, naik lebih dari 50 persen dari hampir 1.500 unit pada tahun 2023. Penjualan BYD selama setahun di Jepang jauh di bawah rata-rata penjualan BYD di Indonesia yang per bulan sekitar 2.500 unit.
Presiden Atsuki Tofukuji telah mengatakan kepada Reuters pada bulan Juni tahun lalu bahwa akan lebih baik jika produsen mobil tersebut dapat membawa kendaraan hibrida plug-in ke Jepang.
sumber : Reuters