Pangeran Harry Terancam Dideportasi dari AS, Trump Diminta Buka Dokumen Imigrasi

Donald Trump didesak membuka dokumen imigrasi Pangeran Harry terkait pengakuan riwayat narkoba dalam memoar Spare (2023)yang memicu ancaman deportasi.

Pangeran Harry Terancam Dideportasi dari AS, Trump Diminta Buka Dokumen Imigrasi

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump saat ini terseret dalam kontroversi yang melibatkan . Ia didesak untuk membuka dokumen imigrasi Duke of Sussex, yang disebut-sebut menyimpan rahasia besar. The Heritage Foundation, lembaga think thank yang berbasis di Washington mengajukan tuntutan hukum untuk mengetahui apakah Harry menyembunyikan riwayat penggunaan narkoba saat mengajukan visa.

Harry, yang pindah ke Montecito, California, pada 2020 bersama istrinya pernah mengungkapkan dalam memoar Spare, terbit awal 2023 bahwa ia pernah menggunakan kokain, mariyuana, dan jamur psikedelik di masa mudanya. Padahal, hukum AS mewajibkan pemohon visa mengungkapkan riwayat konsumsi narkotika. "Dokumen ini adalah kepentingan publik yang besar," kata Samuel Dewey, pengacara Heritage, dilansir dari . 

Gugatan Heritage Foundation

Heritage Foundation sebelumnya menggugat Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) setelah permintaan informasi melalui UU Kebebasan Informasi AS (Freedom of Information Act) ditolak. Gugatan mereka kalah di pengadilan pada 23 September 2023 setelah hakim memutuskan dokumen Harry harus tetap dirahasiakan. Namun, Heritage tak menyerah. Direktur Margaret Thatcher Center for Freedom di Heritage, Nile Gardiner, mengatakan pihaknya akan terus menekan pemerintah.

"Presiden memiliki wewenang hukum untuk merilis dokumen ini, dan kami akan mendesaknya," ujarnya kepada . Langkah ini mendapat dukungan dari sejumlah pihak yang mendesak transparansi dalam proses imigrasi. Dengan berakhirnya dukungan dari pemerintahan Joe Biden, pengacara dan anggota Heritage Foundation juga berharap presiden baru yang terpilih ini akan membatalkan keputusan pengadilan untuk menjaga kerahasiaan dokumen tersebut. 

Ancaman Deportasi Pangeran Harry

Dalam wawancara dengan Nigel Farage di tahun lalu, menegaskan bahwa jika Harry berbohong dalam dokumen visanya, ia tak akan mendapat hak istimewa. Ketika ditanya apakah ini berarti Harry harus meninggalkan Amerika, Trump menjawab, "Kita akan lihat. Jika dia berbohong, tindakan yang sesuai harus diambil."

Trump bahkan sebelumnya menegaskan bahwa jika kembali terpilih, ia tak akan memberi perlakuan khusus pada Harry. “Dia mengkhianati Ratu,” ucapnya. Trump juga berjanji akan menegakkan kontrol perbatasan yang lebih ketat, termasuk terhadap kasus imigrasi seperti yang menyeret Harry.

Jika dokumen itu terbuka dan Harry terbukti berbohong, ia terancam harus meninggalkan kehidupannya di Montecito, California, bersama Meghan Markle dan dua anak mereka—meskipun istrinya adalah warga negara Amerika dan anak-anaknya memiliki kewarganegaraan ganda. Sejak mundur dari tugas kerajaan pada 2020, Harry dan Meghan memang memilih menetap di AS. Hingga saat ini, hubungan Harry dengan ayahnya, Raja Charles, dan saudaranya, Pangeran William, juga masih mengalami ketegangan.

DAILY MAIL | NEW YORK POST | GB NEWS