Panggung Ambruk, ‘Prajurit Kulon Bersholawat’ di Mojokerto Batal
Panggung Ambruk, ‘Prajurit Kulon Bersholawat’ di Mojokerto Batal. ????Angin kencang menerjang panggung 'Prajurit Kulon Bersholawat' di Kelurahan Prajurit Kulon, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
![Panggung Ambruk, ‘Prajurit Kulon Bersholawat’ di Mojokerto Batal](https://beritajatim.com/wp-content/uploads/2025/02/VideoCapture_20250209-174027_rqZYrDPJ91.jpeg)
Mojokerto (beritajatim.com) – Angin kencang menerjang panggung ‘Prajurit Kulon Bersholawat’ di Kelurahan Prajurit Kulon, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. ‘Prajurit Kulon Bersholawat’ tersebut merupakan rangkaian kegiatan Ruwah Desa 2025 yang digelar Kelurahan Prajurit Kulon.
Namun angin kencang disertai hujan yang terjadi pada, Minggu (9/2/2025) sekira pukul 14.30 WIB tersebut merobohkan panggung yang ada di Lapangan Kelurahan Prajurit Kulon. Tak hanya menerjang panggung, angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang dan menimpa gerobak milik Pedagang Kaki Lima (PKL).
Gerobak tersebut berada tepat di depan Makam Kelurahan Prajurit Kulon. Tak hanya menimpa gerobak PKL, pohon juga menimpa pagar Makam Kelurahan Prajurit Kulon dan menutup jalan. Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dibantu sejumlah relawan dan warga mengevakuasi pohon tumbang.
Lurah Prajurit Kulon, Muhamad Nurhadi mengatakan, ada sekitar 12 pohon yang tumbang dan menimpa dua rumah serta panggung ‘Prajurit Kulon Bersholawat’. “Satu rumah bagian atap roboh sendiri dan yang satu rumah tertimpa pohon. Angin juga merusak panggung tapi alhamdulillah tidak ada korban,” ungkapnya.
Masih kata Lurah, agenda Kelurahan Prajurit Kulon yakni Ruwah Desa. Rangkaian agenda kegiatan digelar mulai Minggu pagi hingga Minggu malam, mulai dari pawai budaya hingga ‘Prajurit Kulon Bersholawat’. Namun angin kencang merusak panggung yang akan digunakan agenda ‘Prajurit Kulon Bersholawat’.
“Acaranya mulai pagi tadi, pawai budaya sampai jam 12.00 WIB. Ini istirahat dan nanti malam rencananya ada Sholawatan tapi karena ada bencana, ‘Prajurit Kulon Bersholawat’ kita cancel. Pohon tumbang ini juga menimpa gerobak PKL yang nanti malam akan berjualan di sini. Tidak ada korban, alhamdulillah selamat,” katanya.
Lurah menjelaskan jika pihaknya bersama relawan dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Perlindunga. Masyarakat (Linmas) berbagi tugas untuk mengevakuasi pohon tumbang.