Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Pengurus Yaspida Sukabumi mengakui
bahwa lokasi kejadian robohnya tanggul kolam dan menimpa santri
yang mengakibatkan empat santri meninggal dunia dan lima santri
mengalami luka-luka merupakan lokasi rawan longsor."Sebelum
terjadi musibah ini, tanggul yang berada di lingkungan Ponpes
Darussyifa Yaspida, Kecamatan Kadudampit, ini sempat tergerus
longsor sehingga mengakibatkan kolam ikan serta penampungan air
bersih jebol pada 5 November lalu," kata Sekjen Yaspida Rahmat
Adikusuma di Sukabumi, Kamis.Menurut Rahmat, setelah kejadian
kolam tergerus longsor itu, pihaknya telah mengimbau kepada
seluruh santri dan siapapun untuk tidak beraktivitas di sekitar
lokasi.Sehingga, dirinya merasa bingung kenapa pada Rabu (13/11)
malam atau sekitar pukul 21.30 WIB ada santri yang beraktivitas
di sekitar tanggul tersebut yang berakhir dengan kejadian nahas,
di mana ada sembilan santri tertimpa tanggul kolam yang roboh dan
empat santri diantaranya meninggal dunia.
Baca juga: Baca juga: Informasi yang
diterimanya, saat tanggul kolam itu roboh para korban tengah
berada di bawah tanggul, sehingga tubuh mereka terhimpit dan
tertimpa material tanggul."Ketinggian tanggul kolam yang roboh
itu sekitar satu meter dengan panjang 10 meter. Sebenarnya,
sebelum musibah ini terjadi tepatnya pada 5 November sudah
terjadi kejadian longsor, sehingga seharusnya lokasi itu tidak
boleh ada orang karena khawatir longsor susulan,"
tambahnya.Rahmat mengatakan musibah yang menewaskan empat santri
dan melukai lima santri ini terjadi setelah turun hujan. Adapun
proses evakuasi para korban yang melibatkan sejumlah santri dan
pengurus ponpes berlangsung selama 15 menit yang kemudian
dilarikan ke RS Setukpa Lemdikpol Polri Sukabumi.Menurut dia,
sebenarnya peristiwa itu terjadi di waktu pengajian yang wajib
diikuti oleh para santri dan pihaknya mengakui tidak mengetahui
di waktu kegiatan pengajian santri yang menjadi korban itu bisa
berada atau beraktivitas di sekitar tanggul kolam. berada
disana.Atas kejadian ini, pihak ponpes akan melakukan evaluasi
serta perbaikan-perbaikan sehingga hal-hal yang tidak diinginkan
terjadi kembali dan bisa menimbulkan korban.Sementara, untuk
korban yang luka-luka kini masih menjalani perawatan di rumah
sakit, adapun empat jenazah santri telah diserahkan kepada pihak
keluarga. Untuk masalah pembiayaan perawatan korban yang
luka-luka ditanggung sepenuhnya oleh pihak Yaspida. Begitu pun
untuk yang meninggal, pihaknya sudah menyiapkan santunan untuk
keluarga korban.Adapun identitas empat santri yang meninggal
yakni Firmansyah pelajar kelas VIII-6, warga Kampung Cimenteng RT
40/10, Desa Padaasih, Kecamatan Cisaat, Kabupaten
Sukabumi.Kemudian M Dzaki Athalah pelajar kelas VIII-7 warga
Kampung Babakan, Desa Cilember, Kecamatan Cisarua, Kabupaten
Bogor. M Awal Rizki pelajar kelas VIII-11 warga Kampung Citatah
RT 03/01, Desa Kadununggal, Kecamatan Kalapanunggal,
KabupatenSukabumi, dan M Rifa Raditya pelajar kelas VIII-4 warga
Kampung Leuwikaso, Desa Cinanggara, Kecamatan Caringin, Kabupaten
Bogor.*
Baca juga: Baca juga:
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024