Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1001: Zelensky Desak Jerman agar Dukung Serangan Jarak Jauh ke Rusia

Perang Rusia-Ukraina hari ke-1001: Presiden Ukraina Zelensky mendesak Jerman agar mendukung serangan jarak jauh ke Rusia, seperti AS.

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1001: Zelensky Desak Jerman agar Dukung Serangan Jarak Jauh ke Rusia

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini perkembangan terkini dan hari ke-1001 pada Rabu (20/11/2024).

Pada pukul 00.00 waktu setempat, sekitar 15 drone berada di wilayah udara .

Ancaman serangan drone masih ada di wilayah Khmelnytskyi, Zhytomyr, Kyiv, Chernihiv, Sumy, dan Poltava hingga pagi.

Angkatan Udara melaporkan serangan udara di Kyiv, seperti diberitakan Suspilne.

AS Kecam Putin yang Ubah Doktrin Nuklir

Amerika Serikat (AS) meminta untuk menghentikan "retorika agresif" dan "tidak bertanggung jawab" setelah Presiden , Vladimir Putin, secara resmi menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir .

Hal ini menyusul keputusan Presiden AS, Joe Biden, untuk mengizinkan menyerang target di dalam wilayah dengan senjata jarak jauh yang dipasok AS. 

"AS tidak melihat alasan apa pun untuk menyesuaikan postur nuklirnya," kata pejabat Washington, Selasa (19/11/2024).

Juru bicara departemen luar negeri AS, Matthew Miller, mengatakan dia tidak terkejut dengan komentar dari Kremlin mengenai doktrin nuklir baru yang direvisi.

Inggris Ikut Kecam Putin setelah Ubah Doktrin

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengecam Vladimir Putin yang mengubah aturan doktrin nuklir Rusia.

Baca juga:

"Ada retorika yang tidak bertanggung jawab dari , dan itu tidak akan menghalangi dukungan kami untuk ," kata Keir Starmer pada Selasa kemarin.

"Saat menyampaikan pesan langsung kepada presiden dari pertemuan puncak G20 di Brasil," lanjutnya.

"Pada hari ke-1.000 ilegal di , saya katakan lagi: 'Akhiri . Keluar dari '," tambahnya, seperti diberitakan The Guardian.

Pertama Kali, Tembakkan Rudal ATACMS ke

Ukraina menembakkan rudal jarak jauh buatan AS ke untuk pertama kalinya pada Selasa (19/11/2024) sejak pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden melarang penggunaan senjata itu di wilayah .

Staf umum mengatakan rudal itu mengenai gudang persenjataan militer pusat logistik ke-1046 di luar kota Karachev tanpa mengonfirmasi penggunaan rudal tersebut.