Program Rumah Prabowo Kurang Dana, Menteri Ara Minta Tambahan Uang Rp48,4 Triliun ke Sri Mulyani
Dalam rangka mensukseskan program 3 juta rumah, Ara kini tengah menggandeng sejumlah pihak swasta untuk terlibat.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mengusulkan tambahan anggaran ke (Kemenkeu) untuk program 3 juta masyarakat yang dijanjikan Presiden Prabowo Subianto.
Ara, sapaan akrab Maruarar, menyatakan bahwa anggaran yang tersedia di Kementerian PKP saat ini sebesar Rp 5,1 triliun.
Sementara itu, kata dia, berdasarkan usulan Satgas Perumahan, kebutuhan dana untuk membangun perumahan rakyat sebesar Rp 53,6 triliun.
"Sehingga ada kebutuhan tambahan anggaran sekitar Rp 48,4 triliun. Kami berharap dukungan Kemenkeu (yang dipimpin Sri Mulyani) dalam penganggaran Kementerian PKP," kata Ara saat rapat koordinasi dengan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis pada Minggu (17/11/2024).
Baca juga:
Ara mengungkap bahwa pihaknya tengah mendorong skema pembiayaan perumahan yang mudah diakses oleh masyarakat.
Dalam hal ini, koordinasi dengan sejumlah bank penyalur subsidi perumahan juga akan terus ditingkatkan.
Hal itu agar target dan jumlah bersubsidi bisa lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.
Peningkatan target dan perubahan proporsi dalam dukungan pembiayaan perumahan juga telah direncanakan.
Ara menilai hal itu diperlukan agar pembiayaan perumahan tidak selalu mengandalkan anggaran APBN, tapi juga dari pendanaan perbankan.
Ara menargetkan subsidi dari sebelumnya 220 ribu menjadi 800 ribu.
Selain itu, ia juga mendorong pendanaan Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) dan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) serta perubahan proporsi APBN dan bank yang sebelumnya 75 : 25 menjadi 50 : 50.
"Sehingga, akan menjangkau lebih banyak masyarakat untuk mengakses subsidi," ujar Ara.
Program 3 Juta Rumah Libatkan Swasta