Sekjen PBB tekan Israel hentikan operasi di Lebanon selatan
Operasi militer dan "penjajahan" oleh rezim Israel di Lebanon selatan, hampir dua bulan pascagencatan ...
New York (ANTARA) - Operasi militer dan "penjajahan" oleh rezim Israel di Lebanon selatan, hampir dua bulan pascagencatan senjata, harus dihentikan, demikian desakan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres.
Hal itu disampaikan Guterres saat mengunjungi markas besar Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL), yang berada di Kota Naqoura di Lebanon selatan pada Jumat (17/1).
Guterres juga menyebutkan "pendudukan" Israel yang masih berlangsung di wilayah operasi UNIFIL dan operasi militer di wilayah Lebanon melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.
Hal itu sekaligus menimbulkan risiko berkelanjutan terhadap keselamatan dan keamanan pasukan yang ditempatkan di sana, oleh karenanya Israel "harus berhenti".
Berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, hanya militer Lebanon dan pasukan UNIFIL yang berhak menggelar operasi di Lebanon selatan.
Kunjungan Guterres berlangsung menjelang batas waktu pada 26 Januari untuk implementasi penuh gencatan senjata 27 November antara kelompok perjuangan Lebanon, Hizbullah, dan rezim Israel.
Perlu diketahui bahwa komite pengawas yang terdiri dari perwakilan Lebanon, rezim Israel, Prancis, Amerika Serikat dan UNIFIL bertugas melaporkan setiap pelanggaran terhadap Resolusi 1701.
Sumber: IRNA-OANA
Baca juga:
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Bayu Prasetyo
Copyright © ANTARA 2025