Sekolah Alam Ajarkan Siswa SMA di Sumenep Tanam Hidroponik

Sekolah Alam Ajarkan Siswa SMA di Sumenep Tanam Hidroponik. ????Ingin berkebun tapi tidak punya lahan yang cukup? Hidroponik merupakan salah satu solusi yang bisa menjadi pilihan. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Sekolah Alam Ajarkan Siswa SMA di Sumenep Tanam Hidroponik

– Ingin berkebun tapi tidak punya lahan yang cukup? Hidroponik merupakan salah satu solusi yang bisa menjadi pilihan.

Pegiat hidroponik di Sumenep, Aswar mengatakan, hidroponik merupakan solusi bagi yang senang bercocoktanam, tapi tidak punya lahan. Misalnya bagi warga yang tinggal di kawasan perkotaan dan perumahan.

“Menanam hidroponik ini tidak sulit, asal mau belajar. Karena itu, kami sangat mengapresiasi sekolah alam di Sumenep yang menggelar ‘Workshop Hidroponik bagi siswa-siswa SMA,” katanya, Minggu (17/11/2024).

Workshop yang digagas Sekolah Alam itu digelar di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumenep, diikuti perwakilan siswa dari lima sekolah yakni SMK Al Karimiyyah, MAN Sumenep, SMA Muhammadiyah 1, SMAN 1 Gapura, dan SMAN 3 Sumenep

Sekolah alam ini merupakan program kolaborasi Asa Sociopreneur dan Lazismu Sumenep yang difasilitasi oleh Lazismu Pusat dalam program Lazismu Climate Change dalam pilar lingkungan “Sayangi Daratmu”.

“Kami berharap para siswa yang mengikuti workshop hidroponik ini bisa mempraktekkannya nanti di rumahnya,” ucap Aswar.

Sementara Pengurus Sekolah Alam Sumenep, Agus Wedi mengatakan, hidroponik sangat penting dikenalkan ke pelajar di Sumenep, agar mereka mengetahui jenis pertanian terutama bagi warga yang minim lahan.

“Anak-anak cukup antusias mengikuti workshop ini. Tadi tidak sekedar materi, tapi anak-anak juga bisa berdialog langsung dengan pegiat hidroponik, Pak Aswar,” terangnya.

Setelah mendapatkan materi, para siswa membentuk kelompok dalam sesi Focus Grup Discussion (FGD). Sesi FGD merupakan hal penting dalam workshop, karena para siswa diminta untuk membuat kerangka berfikir di sebuah kertas, lalu dipresentasikan di hadapan peserta lainnya

“Kami berharap siswa-siswi ini bisa berperan aktif dalam mengolah informasi yang didapatkan oleh pemateri, dan mempraktekannya di rumah,” ucapnya. [tem/aje]