Bank Mandiri Dorong Tenun Tradisional Bali, Lombok dan Kupang Menembus Pasar Glo
Bank Mandiri berkomitmen penuh untuk mendukung pengembangan industri fesyen lokal, khususnya melalui pemberdayaan kelompok tenun tradisional.
Bank Mandiri terus mendukung industri kreatif melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Kali ini, perseroan meluncurkan inisiatif baru untuk memperkuat kelompok tenun tradisional di Bali, Lombok dan Kupang.
SEVP Corporate Relation Bank Mandiri Wisnu Trihanggodo menegaskan, pihaknya berkomitmen penuh untuk mendukung pengembangan industri fesyen lokal, khususnya melalui pemberdayaan kelompok tenun tradisional.
Ia menjelaskan, tenun Bali, Lombok, dan Kupang menyimpan kekayaan budaya dan nilai artistik yang luar biasa. Perseroan melihat potensi besar untuk mendorong produk ini agar mampu bersaing di pasar global.
“Bantuan berupa pelatihan dan infrastruktur yang kami berikan diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi para pengrajin tenun,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Minggu (17/11).
Sebagai bagian dari inisiatif ini, empat kelompok tenun dari Lombok, Bali dan Kupang mendapatkan dukungan Bank Mandiri untuk mengembangkan industri kreatif masing-masing. Mereka adalah Koperasi Produsen Cipta Wastra Sundara di Bali yang menghimpun 63 penenun dari sembilan kabupaten, serta dua kelompok binaan Rumah BUMN di Kupang yakni Kelompok Tenun Ikat Ina Sabu dengan 30 anggota.
Ada pula, Kelompok Tenun Ayu Tupas dengan 14 anggota, serta Kelompok Usaha Bersama Nyalakok Tenun dari Lombok Timur yang beranggotakan 13 penenun.
Wisnu mengatakan, Bank Mandiri turut menyediakan pelatihan khusus untuk memperdalam keterampilan tenun. Perseroan juga membekali para penenun dengan berbagai sarana dan prasarana seperti mesin jahit, mesin tenun, bahan baku benang, pewarna, hingga peralatan pendukung lain.
Dukungan bank berlogo pita emas ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan industri kreatif lokal dan memberikan peluang bagi produk Indonesia untuk lebih dikenal di luar negeri.
Bank Mandiri ingin memberikan kesempatan kepada para penenun lokal untuk berkembang, berinovasi, dan memasarkan hasil karya mereka di kancah internasional. Oleh karena itu, aksi pemberdayaan ini merupakan upaya nyata perusahaan dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan, khususnya di bidang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Ini sejalan dengan tujuan ke-8 pada Sustainable Development Goals (SDGs).
Bank berkode emiten BMRI ini menegaskan bahwa dukungan ini menjadi bagian dari fokus perseroan selaku BUMN dalam mengembangkan UMKM yang menjadi motor penggerak ekonomi nasional.
Dengan memfasilitasi peningkatan kualitas produk, Bank Mandiri berharap tenun Bali, Lombok dan Kupang dapat menjadi identitas fesyen Indonesia yang membawa kekayaan budaya lokal.
TJSL Bank Mandiri ini tak hanya berdampak kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Lebih jauh, program ini juga menciptakan lapangan pekerjaan yang layak dan berkelanjutan.
“Dengan dukungan ini, kami ingin menciptakan kesempatan yang lebih luas bagi para pelaku usaha kreatif, memberi semangat untuk terus berkarya, serta membawa produk mereka ke pasar yang lebih luas,” ujar Wisnu.