Tidur Nyenyak Bisa Bantu Batasi Kenangan Buruk, Ini Detailnya
Tidur nyenyak adalah salah satu hal penting dalam kesehatan, termasuk dalam mengatasi kenangan buruk dan kesehatan mental lainnya
TEMPO.CO, Jakarta - Tidur sangat penting untuk membantu menjaga kesehatan tubuh, termasuk kesehatan otak dan mental. Tidan bisa , atau tidur yang terganggu akan mempengaruhi kondisi kesehatan mental seseorang, seperti kecemasan, depresi, dan bahkan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
“Salah satu faktor yang kita ketahui meningkatkan kemungkinan mengembangkan PTSD setelah trauma adalah kurang tidur. Namun, kami tidak tahu apa itu kurang tidur yang tampaknya membuat orang rentan terhadap PTSD dan masalah kesehatan mental lainnya" katai Marcus Harrington, PhD., dosen psikologi di University of East Anglia dikutip dari Medical News Today
Penelitian dari Universitas York dan East Anglia di Inggris menyatakan tidur berhubungan dengan kemampuan otak untuk membatasi ingatan yang mengganggu dan kesehatan mental. Pada penelitian tersebut, peserta yang tidur dengan nyenyak lebih mampu untuk membatasi kenangan yang tidak diinginkan. Fungsi tersebut disebut penekanan memori. Fungsi tersebut akan terganggu jika peserta menghabiskan malam tanpa tidur.
Fakta bahwa tidur mempengaruhi kemampuan otak untuk membatasi ingatan yang mengganggu atau kenangan buruk dapat terhubung dengan banyak masalah mental lain. Misalnya gangguan mood, depresi, kecemasan, PTSD, dan sebagainya. Kurang tidur memiliki dampak negatif pada kontrol ingatan yang tidak diinginkan.
Hubungan antara tidur dan kesehatan mental seperti sebuah siklus yang saling terhubung. Masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi seringkali berdampak pada kesulitan untuk tertidur dengan nyenyak. Insomnia bisa menjadi gejala kesehatan mental yang buruk dan mengakibatkan gangguan fungsi otak yang penting, seperti penekanan kenangan buruk.
"Sangat sulit untuk menentukan secara pasti apakah tidur yang terganggu menyebabkan respons emosional yang maladaptif, atau sebaliknya, tetapi berbagai pendekatan penelitian menunjukkan hubungan dua arah, tidur yang buruk dapat memperburuk pemikiran maladaptif yang ada, dan pemikiran maladaptif menyebabkan tidur yang terganggu,” kata Caroline Horton, PhD, profesor tidur dan kognisi di Bishop Grosseteste University di Lincoln, Inggris
Masalah tersebut tentu menjadi perhatian para peneliti dan praktisi kesehatan. Namun, ada beberapa cara untuk dapat . Seperti punya jadwal tidur yang rutin, memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi, bersantai sebelum tidur dan ciptakan suasana yang mendukung untuk tidur.