TNI dan Militer Australia Latihan Evakuasi Pengungsi Konflik Sosial, Bahasa dan Cuaca Jadi Tantangan
TNI dan Australian Defence Force (ADF) menggelar Latihan Operasi Evakuasi Warga Sipil.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - dan n Defence Force (ADF) menggelar Latihan Operasi Evakuasi Warga Sipil dalam rangkaian kegiatan Latihan Gabungan Bersama Keris Woomera 2024 di Pantai Banongan Jawa Timur pada Jumat (15/11/2024).
Dalam latihan tersebut sebanyak 150 personel gabungan dan ADF yang dilibatkan.
Dalam latihan itu, diskenariokan operasi dilakukan di sebuah negara imajiner bernama Republik of Zipiria (RoZ) yang mengalami konflik sosial.
Sehingga negara Indonesia dan melakukan evakuasi terhadap warga negara masing-masing yang berada di sebuah desa bernama Verdantia di RoZ dengan dukungan Pemerintah RoZ.
Proses evakuasi tersebut diskenariokan dilakukan dalam tiga tahap.
Tahap pertama adalah insertion di mana para pengungsi berdatangan.
Tahap kedua, adalah di mana para pengungsi dikumpulkan dalam sebuah kamp untuk menunggu dievakuasi.
Tahap ketiga, adalah extraction di mana pengungsi akan dievakuasi ke daerah yang aman.
Latihan tersebut dimulai sejak 08.30 WIB sampai 11.00 WIB.
Hal itu diungkapkan Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif) 3 Marinir Letkol Mar Adid Kurniawan Wicaksono yang bertindak selaku penanggung jawab materi latihan di Pantai Banongan Jawa Timur sebelum latihan.
"Untuk skenario ini, kegiatan insertion maupun extraction kita laksanakan lewat laut yaitu melalui Landing Craft kemudian dibawa ke kapal, kita skenariokan ini adalah kapal Adelaide yang disiapkan oleh rekan kita dari ," ujar Adid.
"Ada pengungsi ibu-ibu kita setting. Satu dalam kondisi hamil, satu membawa anak kecil," sambungnya.
Selama latihan tampak sejumlah warga sekitar yang turut terlibat berperan sebagai ibu hamil dan ibu yang membawa seorang anak kecil.