UNS Lepas 18.952 Lulusan PPG Guru Tertentu, Wakil Rektor Berharap Bisa Jadi Agen Perubahan
Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo pada awal Februari 2025 meluluskan lebih dari 18 ribu guru dari Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Guru Tertentu.
TEMPO.CO, Solo - Universitas Sebelas Maret () Solo pada awal Februari 2025 meluluskan lebih dari 18 ribu guru dari Program Pendidikan Profesi Guru ().
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Penelitian UNS Fitria Rahmawati berharap lulusan PPG UNS dapat menjadi guru profesional yang mampu menjadi agen perubahan.
"Kelulusan bukan akhir dari perjuangan, melainkan awal dari tanggung jawab sebagai calon pendidik profesional," ucap Fitria dalam sambutannya Ahad, 2 Februari 2025.
Lebih lanjut, ia mengatakan sertifikat pendidik yang diterima oleh para lulusan menunjukkan bahwa mereka lebih siap menghadapi tantangan dunia pendidikan dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang. "Selain itu juga memiliki kompetensi dan berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas," katanya.
Ia juga berharap agar para lulusan PPG guru tertentu dari UNS dapat memberikan manfaat bagi generasi bangsa yang lebih baik menuju generasi Indonesia Emas.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS, Imam Sujadi mengatakan masih ada sekitar 1,3 juta guru yang belum memiliki sertifikat pendidik. "Selama ini PPG guru tertentu dalam satu tahun paling banyak menghasilkan 80.000 peserta. Angka ini tidak imbang dengan jumlah guru yang pensiun," katanya.
Dalam acara pelepasan tersebut, total lulusan PPG Guru Tertentu berjumlah 18.952 lulusan dari 19.270 mahasiswa. Jumlah itu terdiri atas lulusan Guru Tertentu Tahap I sebanyak 3.732 mahasiswa yang terdiri dari 18 bidang studi. Kemudian, lulusan Guru Tertentu Tahap II sebanyak 5.089 mahasiswa yang terdiri dari 31 bidang studi. Selanjutnya, lulusan Guru Tertentu Tahap III sebanyak 10.131 mahasiswa yang terdiri dari 32 bidang studi.
“Semua lulusan PPG Guru Tertentu ini sudah memenuhi syarat administratif dan tercatat di GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan) yang sudah mengajar di sekolah negeri ataupun swasta," ujar Imam.