Warga Bima Bakar 6 Motor Milik Orang Sumba karena Kasus Pelecehan Seksual

Pembakaran itu diduga sebagai respons kekecewaan masyarakat Bima atas kasus pelecehan seksual terhadap warganya.

Warga Bima Bakar 6 Motor Milik Orang Sumba karena Kasus Pelecehan Seksual

TEMPO.CO, Jakarta - Sbanyak enam sepeda motor milik warga Sumba ludes dibakar oleh warga Bima di Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Baru (NTB). Kepolisian Resor Bima menyatakan insiden itu merupakan reaksi kekecewaan atas kejadian dugaan terhadap seorang warga .

“Betul adanya pascakejadian (pelecehan seksual) itu langsung spontan terjadi insiden pembakaran dari masyarakat Bima,” kata Kapolres Bima AKBP Eko Sutomo, saat dihubungi pada Ahad, 19 Januari 2025. 

Eko menuturkan kepolisian masih menunggu laporan dari korban pembakaran motor untuk menindaklanjuti kasus tersebut. Sebab, apabila tidak ada laporan, mereka tidak bisa merespons kasusnya. 

Berdasarkan keterangannya, kejadian pembakaran itu murni disebabkan oleh kekecewaan masyarakat. Ia mengatakan pelaku pembakaran merupakan perorangan.

Meskipun begitu, ia mengatakan situasi di sekitar sudah berjalan kondusif. Eko mengatakan kepolisian juga telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan dinas sosial setempat. “Warga Sumba yang ada di situ langsung diamankan ke Polsek,” kata dia. 

Sementara itu, Eko mengatakan kepolisian telah meringkus dua pelaku pelecehan dalam kurun waktu 24 jam sejak kejadian. Keduanya adalah FA, laki-laki berusia 27 tahun dan SN laki-laki berusia 30 tahun. 

Eko mengatakan keduanya telah diperiksa dan sedang dalam penyelidikan. “Langsung kita tindak lanjut untuk meredam emosi masyarakat,” ujar Eko. 

Sebelum terjadi pembakaran, seorang perempuan asal Desa Nias, Kecamatan Woha, Bima berinisial diduga mengalami saat berbelanja di Pasar Tente. Kejadian itu terjadi sekitar pukul 08.00 WITA. Adapun terduga pelaku merupakan warga Desa Onggol, Kecamatan Bondo Kodi, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur.   

Setelah kejadian itu, warga mendatangi lokasi yang menjadi tempat warga Sumba bermukim untuk mencari keberadaan pelaku. Karena tidak dapat menemukan pelaku, warga Bima tersebut melampiaskan kekecewaannya dengan membakar enam motor yang terparkir di sekitar lokasi. “Mereka tindakan perorangan saja, tidak ada motif lainnya,” kata Eko.