Waspadai Longsor di Ledokombo Jember Selama Musim Libur Bersama
Waspadai Longsor di Ledokombo Jember Selama Musim Libur Bersama. ????Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, menjadi salah satu lokasi rawan longsor skala menengah pada musim libur bersama, 26-30 Januari 2025. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Jember (beritajatim.com) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, menjadi salah satu lokasi rawan longsor skala menengah pada musim libur bersama, 26-30 Januari 2025.
Selain Ledokombo, kerawanan tanah longsor skala menengah dan tinggi ada di Arjosari Kabupaten Pacitan, Pujon Kabupaten Malang, Junrejo Kota Batu. Sementara kerawanan skala rendah di Binakal Kabupaten Bondowoso.
BMKG meminta pemerintah daerah bersiap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. Ada lima tindakan yang perlu dilakukan untuk antisipasi longsor.
Pertama, menghindari berada di kawasan rawan tanah longsor mulai saat hujan. Kedua, tidak mengganggu atau melakukan penggalian pada lereng-lereng di kawasan rawan tanah longsor. Ketiga, dalam kondisi tidak hujan perlu memastikan drainase pada dan di sekitar lereng berfungsi dengan optimal.
Keempat, mewaspadai tanda-tanda lereng akan longsor, segera menghindar dari lereng dan melapor ke aparat yang berwenang untuk segera dilakukan pengamanan lokasi.
Kelima, memperhatikan tanda-tanda awal tanah longsor, seperti: muncul rembesan air atau aliran air dari lereng, pohon atau tegakan pada lereng tiba-tiba miring, munculnya retakan atau amblesan tanah pada lereng, lereng tampak menggembung, dan jendela/pintu rumah yang berada di daerah lereng tiba-tiba sulit dibuka.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jember Widodo Julianto meminta masyarakat bersama Desa Tanggap Bencana (Destana), relawan, dan muspika untuk terus memantau dan mengevaluasi kondisi lingkungan untuk mengurangu risiko bencana.
“Masyarakat juga harus dapat ikut aktif menjaga lingkungan antara lain kebersihan, terutama saluran drainase. Jangan membangun bangunan di dekat tebing yang rawan longsor dan ikut mengelola kawasan dengan lebih.bijak,” kata Widodo, Minggu (26/1/2025). [wir]