Tragedi di Jember: Pemilik Toko Bangunan Tewas Diduga Dibunuh Anaknya yang Depresi

KLIKJATIM.Com | Jember - Insiden tragis mengguncang warga Dusun Jadukan, Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Jember. Seorang pemuda berinisial ABR (18-20 tahun) diduga menghabisi nyawa ayah kandungnya, Jaenuri (60), yang akrab disapa Haji Jen. Peristiwa ini terjadi pada Senin (27/1/2025) dini hari, sekitar pukul 24.00 hingga 01.00 WIB. The post Tragedi di Jember: Pemilik Toko Bangunan Tewas Diduga Dibunuh Anaknya yang Depresi appeared first on KlikJatim.com.

Tragedi di Jember: Pemilik Toko Bangunan Tewas Diduga Dibunuh Anaknya yang Depresi

| Jember – Insiden tragis mengguncang warga Dusun Jadukan, Desa Mojosari, Kecamatan Puger, . Seorang pemuda berinisial ABR (18-20 tahun) diduga menghabisi nyawa ayah kandungnya, Jaenuri (60), yang akrab disapa Haji Jen. Peristiwa ini terjadi pada Senin (27/1/2025) dini hari, sekitar pukul 24.00 hingga 01.00 WIB.

Menurut Kepala Desa Mojosari, Suparti, pelaku diduga menggunakan senjata tajam untuk menyerang korban hingga menyebabkan luka fatal di leher. “Dari informasi warga, Kasun, dan Sekdes, Haji Jen dibunuh oleh anaknya sendiri. Kata warga, sampai putus kepalanya,” ujar Suparti kepada wartawan.

Suparti menambahkan bahwa pelaku diduga mengalami depresi. “Katanya pelaku ini depresi, tapi detailnya belum tahu karena masih diperiksa polisi,” imbuhnya.

Korban Pemilik Toko Bangunan dan Ayah Dua Anak

Haji Jen dikenal sebagai pemilik toko bangunan di desa tersebut. Anak sulungnya, ABR, sering membantu di toko bangunan, merawat ternak ayam, serta menanam semangka dan cabai. “Haji Jen punya dua anak. Terduga pelaku ini anak pertama, baru lulus SMA sekitar satu atau dua tahun lalu. Anak keduanya masih SMP,” jelas Suparti.

Baca juga:

Akibat kejadian ini, istri korban, Haji Zubaidah, dilaporkan mengalami syok berat. Sementara jenazah Haji Jen dirujuk ke RSD dr. Soebandi Jember untuk proses lebih lanjut.

Pelaku Juga Berupaya Bunuh Diri

Suparti mengungkapkan bahwa setelah membunuh ayahnya, ABR mencoba bunuh diri dengan cara melukai lehernya sendiri. “Awalnya dirawat di Rumah Sakit Balung, tapi dirujuk ke RSD dr. Soebandi karena kondisinya,” ungkapnya.

Namun, Suparti menegaskan bahwa pihaknya tidak berani berspekulasi terkait motif atau penyebab pasti peristiwa ini. “Kasus ini sudah ditangani pihak kepolisian,” ujarnya.

Polisi Masih Selidiki

Kapolsek Puger, Polres AKP Facthur Rahman membenarkan insiden tersebut. Pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan bantuan Tim Inafis Polres Jember.

“Kejadian ini benar adanya, tapi proses penyelidikan masih berlangsung. Kami juga menunggu arahan lebih lanjut dari Kapolres,” ujar Facthur singkat.

Hingga kini, motif pelaku masih menjadi misteri, sementara warga setempat merasa terguncang oleh peristiwa tragis ini. (qom)