Yayasan GSN dan Atthaya Kemi Mandiri Salurkan Pupuk kepada Petani Majalengka

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA – Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) bersama PT. Atthaya Kemi Mandiri menyalurkan bantuan berupa pupuk urea nitrea dan alat semprot (handsprayer) kepada para petani di Desa Surawangi, Kecamatan...

Yayasan GSN dan Atthaya Kemi Mandiri Salurkan Pupuk kepada Petani Majalengka

Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) bersama PT. Atthaya Kemi Mandiri menyalurkan bantuan berupa pupuk urea nitrea dan alat semprot (handsprayer) kepada para petani di Desa Surawangi, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, akhir pekan kemarin.

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA – Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) bersama PT. Atthaya Kemi Mandiri menyalurkan bantuan berupa urea nitrea dan alat semprot (handsprayer) kepada para petani di Desa Surawangi, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, akhir pekan kemarin.

Sebanyak 10 ton pupuk non-subsidi jenis Nitrea Urea Plus dan 100 unit handsprayer diberikan sebagai bentuk dukungan terhadap para petani kurang mampu. Wakil Ketua Yayasan sekaligus Wakil Kepala Badan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Nanik S. Deyang, mengungkapkan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari program yayasan yang didirikan oleh Presiden Subianto.

“Bantuan ini sudah memasuki pelaksanaan keempat kalinya. Setiap bulan, Yayasan GSN menyalurkan 10 ton pupuk kepada petani kurang mampu,” jelas Nanik.

Ia juga menambahkan, pupuk yang disalurkan memiliki kualitas unggul dibandingkan urea biasa dan menjadi upaya nyata untuk meringankan beban petani. Program serupa telah berjalan di sejumlah wilayah seperti Banyumas, Magelang, Madiun, dan kini Majalengka.

“Kami memastikan bantuan ini tepat sasaran dengan mencari petani yang benar-benar membutuhkan. Sepanjang PT. Atthaya Kemi Mandiri memiliki kemampuan mendukung, program ini akan terus berjalan,” ujarnya.

Selain itu, Nanik menyoroti pentingnya dukungan pemerintah dalam sektor pertanian. Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan agar subsidi pupuk disalurkan langsung dari pabrik ke Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), tanpa melalui distributor atau depo.

“Kebijakan ini diharapkan dapat mempermudah akses petani terhadap pupuk subsidi yang selama ini sulit diperoleh,” kata Nanik.

Ia juga merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan bahwa sektor pertanian menyumbang 40% dari total 25 juta penduduk miskin di Indonesia.

“Bantuan pupuk dari sektor swasta serta kebijakan pemerintah merupakan langkah strategis untuk mengatasi masalah utama petani, yakni ketersediaan pupuk,” ujar dia.

Nanik optimistis, kolaborasi antara pemerintah dan swasta ini akan mendukung cita-cita besar Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.

sumber : Web