RS Polri Ungkap Dua Kendala dalam Mengidentifikasi Korban Kebakaran Glodok

RS Polri kesulitan mengidentifikasi korban kebakaran Glodok Plaza karena derajat luka bakar yang parah.

RS Polri Ungkap Dua Kendala dalam Mengidentifikasi Korban Kebakaran Glodok

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Polri menghadapi kendala dalam mengidentifikasi korban kebakaran Glodok Plaza. Kepala Bidang Disaster Victim Identification Biro Kedokteran Polisi Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri Komisaris Besar Ahmad Fauzi mengatakan ada dua kendala yang dihadapi oleh timnya.

Pertama, Fauzi mengatakan bencana ini bersifat open disaster, sehingga tidak bisa dipastikan siapa saja yang berada di lokasi kejadian. Sehingga, kata dia, bisa saja ada korban yang saat itu berada di tempat kejadian namun tidak diketahui sehingga tidak dilaporkan. “Yang kendala kedua, karena kondisi korban yang terbakar cukup parah, derajat empat,” kata Fauzi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin, 20 Januari 2024.

Menurut Fauzi, derajat luka bakar yang tinggi membuat tim RS Polri kesulitan dalam mengidentifikasi korban secara visual. Sebab, kata dia, derajat empat merupakan luka bakar yang paling parah. Oleh karena itu, Fauzi dan tim DVI RS Polri memutuskan untuk mengunjungi tempat kejadian perkara kebakaran pada Senin, 20 Januari 2025. 

Fauzi mengatakan kunjungan ke TKP ini dilakukan untuk memberikan asistensi kepada petugas yang melakukan evakuasi agar tidak menyalahi prosedur operasi standar (SOP). Sebab, kata dia kondisi korban sangat rapuh. Selain itu, kunjungan ini juga dilakukan untuk mendalami kendala evakusi di lapangan.  “Untuk koordinasi lagi dengan tim yang ada di sana. Ini, kan,  ada 14 laporan (korban yang hilang), tapi yang baru dikirim delapan kantong jenazah,” ucap Fauzi. 

RS Polri Kramat Jati sendiri telah mengambil sampel Deoxyribo Nucleic Acid atau DNA dari 14 keluarga yang salah satu anggota keluarga mereka diduga menjadi korban tewas dan korban hilang dalam kebakaran Plaza, Jakarta Barat. Kebakaran yang terjadi pada Rabu malam, 17 Januari 2025, itu melalap lantai tujuh, delapan, dan sembilan. Polisi saat ini masih menyelidiki penyebab kebakaran. 

Akibat insiden itu, terdapat 14 orang yang dilaporkan hilang. Adapun korban yang dinyatakan belum ditemukan adalah Aulia Belinda berusia 28 tahun, Deri Sauki berusia 25 tahun, Osima Yukari berusia 25 tahun, Aldrina S berusia 29 tahun, Ade Aryti berusia 29 tahun, Shinta amelia berusia 20 tahun, Indira Seviana Bela berusia 25, Keren Shalom J berusia 21 tahun, Intan Mutiara berusia 26 tahun, Desti, Zukhi F Radja berusia 42 tahun, Chika Adinda Yustin berusia 26, Muljadi berusia 56 tahun, dan Dian Cahyadi berusia 38 tahun. 

Alfitria Nefi P berkontribusi dalam penulisan artikel ini.