5 Objek Wisata Budaya di Bandung Raya untuk Libur Panjang Akhir Pekan Ini

Dari Saung Angklung hingga Desa Wisata Cinunuk, ketahui destinasi de yang bakal disukai pelancong selama di Bandung.

5 Objek Wisata Budaya di Bandung Raya untuk Libur Panjang Akhir Pekan Ini

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi pecinta budaya, bisa menjadi pilihan destinasi untuk libur panjang akhir pekan ini. Kota ini tidak hanya memiliki objek wisata alam dan sejarah, tapi juga budaya yang masih lestari. Wisatawan bisa belajar seni dan budaya Sunda di beberapa objek wisata. Beberapa daerah di bahkan sudah ditetapkan sebagai kampung adat dan kampung wisata yang bersedia untuk menerima kunjungan wisatawan.

Berikut 5 objek wisata budaya yang ada di Bandung Raya.

menawarkan wisata edukasi seni dan budaya kepada pengunjung. Di sini terdapat area pertunjukan, pusat kerajinan bambu, dan workshop mengenai angklung, alat musik yang terbuat dari bambu. Saung ini didirikan oleh pasangan suami istri Udjo Ngalagena dan Uum Sumiyati pada 1966 untuk edukasi serta melestarikan seni dan budaya tradisional Sunda. Pertunjukan yang biasa digelar yaitu wayang golek, orkestra angklung, tari tradisional, upacara helaran, dan permainan anak-anak.

Tidak hanya melihat pertunjukan angklung, pengunjung juga diajak terlibat untuk bermain dan diajarkan cara memainkan angklung. Saung Angklung Udjo mengusung pertunjukan yang mudah, terjangkau, edukatif, atraktif, masif, dan ceria yang disebut “Kaulinan Urang Lembur”. Harga tiket masuk di hari kerja sebesar Rp 60.000 per orang dan waktu libur atau weekend Rp 75.000 per orang. Beralamat di Jalan Padasuka No. 118, Pasirlayung, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung.

2. Kampung Adat Cikondang

Kampung Adat Cikondang berada di Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Di kampung ini terdapat satu rumah adat milik Anom Samsa yang dijadikan rumah adat oleh penduduk sekitar. Kampung ini asalnya dari Desa Lamajang yang diperkirakan sudah berusia 200 tahun. Namun, kebakaran besar yang terjadi pada 1942 sempat menghancurkan perkampungan adat Cikondang.

Kegiatan ritual yang rutin dilakukan setiap tahunnya yaitu saat 15 Muharram ada perayaan tahun baru untuk pembersihan diri dari berbagai bencana. Kegiatannya antara lain pembacaan doa dan tasyakuran menyambut awal tahun. Kesenian yang bertahan dan masih dipentaskan yaitu kesenian beluk.

3. Kampung Adat Cireundeu

Masyarakat adat Cireundeu memegang teguh kepercayaan nenek moyang, kebudayaan serta adat istiadat. “Ngidung ka waktu, mibapa ka zaman” adalah prinsip yang dipegang masyarakat adat dengan tetap menjaga kepercayaan leluhur Sunda Wiwitan dan tetap mengikuti perkembangan teknologi. 

Upacara adat seperti ritual pernikahan, kematian, kelahiran, dan upacara dalam acara besar masih sering dilakukan. Uniknya, makanan pokok masyarakat adat Cireundeu adalah rasi dari singkong.  Kampung ini berada di Kelurahan Leuwigajah, Kota Cimahi.

4. Kampung Seni dan Budaya Jelekong

Kampung seni dan budaya Jelekong dikenal karena seni lukis dan wayang goleknya. Kesenian tari tradisional dan pencak silat juga masih dilestarikan di Kampung Jelekong. Seni dan budaya di kampung ini masih tetap dijaga dan terus diwariskan secara turun temurun. Kampung ini terletak di Jalan Giri Harja, Kelurahan Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.

Desa Wisata Cinunuk terletak di Kampung Cibolerang, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Setiap tahun di akhir Safar, masyarakat kampung di sini menggelar tradisi ruwatan dan hajat lembur. Tradisi ini masih rutin dilakukan, terdiri dari membuat apem, nasi kuning, dan sesajen, Perayaan juga dimeriahkan ertunjukan musik tradisional, seni reak, hingga ngaruat cai atau mengumpulkan dan memelihara air hingga ke sumber mata air.