Anggaran OIKN Dipangkas Rp 1,15 Triliun, Basuki Minta Ditambah Rp 8,1 Triliun
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono sudah meminta tambahan anggaran untuk OIKN tahun 2025 sebesar Rp 8,1 triliun.
![Anggaran OIKN Dipangkas Rp 1,15 Triliun, Basuki Minta Ditambah Rp 8,1 Triliun](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Anggaran-OIKN-OK.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), menjelaskan, pihaknya mendapatkan efisiensi sebesar Rp 1,15 triliun untuk pagu tahun 2025.
Pagu awal tahun 2025 yang diusulkan sebesar Rp 6,39 triliun. Dengan demikian, pagu menjadi sebesar Rp 5,24 triliun.
"Kesepakatan efisiensi untuk dipa awal Otorita IKN efisiensinya sebesar Rp 1,15 triliun," kata Basuki dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR RI pada Rabu (12/2/2025).
Basuki sudah meminta tambahan untuk tahun 2025 sebesar Rp 8,1 triliun.
Usulan ini sudah disampaikannya ke Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.
"Dari Rp48,4 triliun kami membutuhkan Rp14,4 triliun sudah ada di Dipa Rp6,3 triliun. Sehingga kami butuh Rp8,1 triliun. Ini sudah kami usulkan pada Menteri Keuangan dan pak Mensesneg dan besok kami diberi 2 hari untuk melengkapi dokumen sampai besok," ujar Basuki.
"Nanti kalau sudah da keputusan itu mudah-mudahan kami bisa melaporkan kembali, diizinkan untuk melaporkan kembali pada Komisi II ini," imbuhnya.
Basuki mengungkapkan, kebutuhan anggaran untuk pembangunan IKN tahun 2025-2028 sebesar Rp48,8 triliun.
Baca juga:
Ia mengatakan, sebagian itu telah disetujui oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Jadi ke depan 2025 ini yang kami butuhkan adalah Rp14,4 triliun sebagian dari Rp48,8 triliun yang sudah disetujui oleh Bapak Presiden," pungkasnya.