Bandara di Korea akan Dipasangi Radar Pendeteksi Burung setelah Kecelakaan Jeju Air
Radar ini akan mendeteksi dan menyampaikan ukuran dan arah burung kepada pengendali lalu lintas udara dan pilot di dekat bandara.
![Bandara di Korea akan Dipasangi Radar Pendeteksi Burung setelah Kecelakaan Jeju Air](https://statik.tempo.co/data/2024/12/30/id_1365812/1365812_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Semua di Korea Selatan diperintahkan memasang kamera deteksi burung dan radar pencitraan termal setelah kecelakaan pada Desember 2024. Sebanyak 179 orang tewas dalam insiden penerbangan paling mematikan di ketika sebuah pesawat tergelincir dari landasan pacu di Bandara Internasional Muan dan menabrak pagar pembatas beton.
Investigasi awal yang dirilis bulan lalu mengonfirmasi bahwa tabrakan burung berperan dalam kecelakaan fatal tersebut. Bulu dan noda darah dari bebek Baikal, spesies bebek migrasi, ditemukan di kedua mesin Boeing 737-800.
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi (MOLIT) Korea mewajibkan bandara dilengkapi dengan setidaknya satu kamera pencitraan termal mulai tahun depan. Perangkat sonik bergerak juga akan diterapkan terutama untuk menangani burung berukuran sedang dan besar.
"Radar deteksi burung akan dipasang di semua bandara untuk meningkatkan deteksi dini burung yang jauh dan meningkatkan kemampuan respons ," demikian pernyataan MOLIT seperti dilansir dari Channel News Asia, Kamis, 6 Februari 2025.
Radar ini akan mendeteksi dan menyampaikan ukuran dan arah burung kepada pengendali lalu lintas udara dan pilot.
Peringatan dari Menara Kontrol
Pilot penerbangan Jeju Air telah disarankan oleh menara kontrol untuk berhati-hati terhadap aktivitas burung sesaat sebelum melaporkan bahwa pesawat telah menabrak burung dan menyatakan sinyal mayday pada pukul 8.59 pagi.
Saat ini, hanya empat bandara Korea Selatan, yakni Incheon, Gimpo, Gimhae, dan Pulau Jeju, yang memiliki kamera pencitraan termal.
Tapi mulai Maret ini, kamera akan dipasang di semua 15 bandara domestik. Kamera dan radar diharapkan akan diluncurkan di bandara pada tahun 2026, dengan perangkat sonik seluler juga diperkenalkan di pusat penerbangan untuk membantu menangani burung berukuran sedang dan besar.
Meningkatkan Keselamatan Bandara
MOLIT mengumumkan langkah-langkah untuk meningkatkan keselamatan bandara di Korea Selatan pada 5 Februari. Langkah ini termasuk menetapkan peningkatan tindakan pencegahan tabrakan dengan burung menyusul penyelidikan terhadap fasilitas yang menarik burung di sekitar bandara, seperti fasilitas pembuangan limbah makanan, antara tanggal 20 dan 23 Januari.
Kementerian tersebut juga mengatakan mereka akan menetapkan dasar hukum untuk memindahkan fasilitas yang menarik burung, seperti fasilitas pengolahan limbah makanan dan kebun buah, dari dekat bandara, dan memberlakukan pembatasan jarak baru pada fasilitas baru tersebut.
"Prioritas utama adalah menetapkan langkah-langkah reformasi yang komprehensif di seluruh keselamatan penerbangan untuk mencegah terulangnya kecelakaan pesawat," kata wakil menteri penerbangan sipil Joo Jong-wan.
Investigasi kecelakaan tersebut semakin tidak jelas ketika kementerian transportasi mengatakan, kotak hitam yang menyimpan data penerbangan dan perekam suara kokpit untuk pesawat yang jatuh itu berhenti merekam empat menit sebelum bencana.
INDEPENDENT | CHANNEL NEWS ASIA