Bikin Film Bareng Umay Shahab, Iqbaal Ramadhan Kedepankan Hubungan Pertemanan Saat Berdebat

Iqbaal Ramadhan menjadi produser dalam film 'Perayaan Mati Rasa' di bawah naungan rumah produksi milik Prilly Latuconsina dan Umay Shahab.

Bikin Film Bareng Umay Shahab, Iqbaal Ramadhan Kedepankan Hubungan Pertemanan Saat Berdebat

TRIBUNNEWS.COM - Penyanyi sekaligus aktor keluar dari zona nyaman.

Ia menjadi produser dalam film 'Perayaan Mati Rasa' di bawah naungan rumah produksi milik dan .

Iqbaal bersyukur akhirnya film yang ia produseri dan bintangi, akan tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 29 Januari 2025.

Selain duduk di belakang layar, mengaku senang bisa menjadi lawan main Dwi Sasono, Randy Danistha, Dul Jaelani, hingga Devano Danendra.

"Senangnya tuh kayak bikin filmnya, main bandnya, dan nyanyi dalam format band tuh yang seru dan happy banget," kata ketika ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Selama memproduksi film Perayaan Mati Rasa, Iqbaal mengakui mendapatkan banyak pelajaran dari Prilly dan Umay, yang sudah lebih dulu bekerja di balik layar.

"Bahwa bikin film panjang prosesnya enggak semudah membalikkan telapak tangan," ucapnya.

Mantan personel boyband CJR itu merasa selama ini hanya mendapatkan tawaran menjadi pemain atau memainkan sebuah karakter, bukan terlibat di balik layar.

Hal yang paling diingat oleh Iqbaal adalah ketika dirinya berdebat dengan selaku sutradara di film tersebut.

"Emang basic temenan dan kita sadar bahwa level pertemanan kita akan lebih tinggi dari level pekerjaan kita. Jadi ketika ngobrol berdiskusi bahkan ketika harus beradu argumen harus paham dengan kondisinya," jelasnya.

"Bahwa pekerjaan itu satu hal, tapi hubungan pertemanan kita jauh lebih tinggi dari segalanya," sambungnya.

Iqbaal Ramadhan menyampaikan film Perayaan Mati Rasa mau memberikan pesan kepada penonton, bahwa komunikasi adalah hal penting dalam keluarga.

"Pesannya jaga komunikasi antara satu sama lain, sejauh-jauhnya kamu mengejar mimpi, jangan lupa selalu ada keluarga di rumah yang menanti," ujar . (Arie Puji Waluyo).