BMKG minta masyarakat waspadai potensi banjir rob di NTB

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk mewaspadai bencana banjir rob yang ...

BMKG minta masyarakat waspadai potensi banjir rob di NTB
Wilayah yang berpotensi terdampak ada di Lombok, Sumbawa, dan Bima

Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk mewaspadai bencana banjir rob yang berpotensi terjadi pada sejumlah pesisir dan daerah rendah di Nusa Tenggara Barat.

Kepala Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Satria Topan Primadi mengatakan peringatan dini itu berlaku selama tiga hari mulai 30 Januari sampai 1 Februari 2025.

"Wilayah yang berpotensi terdampak ada di Lombok, Sumbawa, dan Bima," ujarnya dalam keterangan di Mataram, Kamis.

Di Lombok, daerah yang berpotensi terkena banjir rob adalah Ampenan, Lembar, Gerung, Pemenang, Keruak, Jerowaru, dan Labuan Lombok.

Berdasarkan prakiraan cuaca di Lembar, BMKG melaporkan tinggi gelombang berkisar antara 100 sentimeter hingga 2 meter dengan pasang maksimum lebih dari 1,8 meter. Waktu pasang terjadi pada pukul 21:00 sampai 03:00 WITA.

Di Sumbawa, daerah yang berpotensi terdampak banjir rob adalah Sumbawa, Unter Iwes, Moyo, dan Labuan Badas.

Sedangkan di Bima, daerah yang berpotensi terdampak pasang air laut adalah Palibelo, Woha, Bolo, Langgudu, Suronadi, Sape, Lambu, Rasanae Barat, Hu'u, dan Asakota.

BMKG memprakirakan cuaca di Sape umumnya cerah berawan hingga hujan sedang dengan arah angin dari barat daya-utara, serta kecepatan angin berkisar antara 5 sampai 15 knot. Tinggi gelombang di Sape sekitar 100 sentimeter sampai 2,5 meter dengan pasang maksimum lebih dari 1,9 meter, waktu pasang berlangsung pada pukul 21.00 sampai 03.00 WITA.

"Dengan adanya fenomena tersebut, masyarakat di sekitar pesisir Lombok, bantahan sungai dan daerah yang lebih rendah diimbau tetap waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang air laut maksimum, seperti banjir rob," pungkas Satria.

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025