BNI dukung UMKM kopi Garut swasembada pangan dan "go global"
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI melalui Program Jejak Kopi Khatulistiwa (JKK) mendukung pelaku usaha ...
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI melalui Program Jejak Kopi Khatulistiwa (JKK) mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kopi asal Garut, Jawa Barat untuk mencapai swasembada pangan dan membawa bisnis menuju pasar global (go global).
“BNI JKK adalah program perhutanan sosial yang bertujuan memberikan akses pembiayaan kepada petani kopi yang telah mendapatkan hak pengelolaan lahan secara formal dari negara,” kata Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo di Jakarta, Selasa.
Selain itu, program itu juga berpotensi meningkatkan ekonomi hijau, terutama bagi UMKM kopi yang berorientasi ekspor.
Program itu dilakukan lewat BNI Xpora. Salah satu nasabah yang mengikuti program ini adalah Mahkota Java Coffee dari Garut, Jawa Barat.
Enung Sumartini, pemilik merek kopi Mahkota Java Coffee mengaku bahwa banyak mendapatkan manfaat dari program tersebut dalam mengembangkan usahanya.
Salah satunya, yaitu program business matching Xpora yang mempertemukan dengan calon pembeli dari luar negeri. Dia juga berkesempatan hadir ke berbagai pameran untuk memperkenalkan kopi asal Garut.
Enung juga mendirikan Kelompok Tani Kasuga (Kopi Asli Urang Garut) yang beranggotakan sekitar 130 petani.
Biji kopi maupun kopi yang telah diolah oleh Enung dan Kelompok Tani Kasuga telah menembus pasar ekspor sejak 2018. Para pembelinya tersebar di berbagai negara, termasuk Singapura. Dalam setahun, Enung berhasil menjual sekitar 100 ton biji kopi.
"Saya juga sedang mempersiapkan untuk bisa menembus pasar Korea Selatan," ujar Enung.
Adapun program BNI JKK telah hadir di lima provinsi di Indonesia, antara lain Kabupaten Humbang Hasundutan (Sumatera Utara), Rejang Lebong (Sumatera Selatan), Garut (Jawa Barat), Jember (Jawa Timur), dan Temanggung (Jawa Tengah).
Hingga Desember 2024, BNI telah menyalurkan kredit Rp67,2 miliar kepada 525 petani kopi di berbagai wilayah di Indonesia.
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025