Rupiah Melemah Pagi Ini Tertekan Kekhawatiran Perang Tarif Trump

Rupiah diperkirakan tertekan sepanjang hari ini seiring kekhawatiran investor terhadap kebijakan tarif Trump yang dapat memicu perang dagang global.

Rupiah Melemah Pagi Ini Tertekan Kekhawatiran Perang Tarif Trump

Nilai tukar rupiah melemah 0,13% ke level 16.379 per dolar AS pada perdagangan pagi ini, Selasa (11/2). Rupiah diperkirakan tertekan sepanjang hari ini seiring kekhawatiran investor terhadap kebijakan tarif Trump yang dapat memicu perang dagang global. 

Mengutip Bloomberg, mayoritas mata uang Asia juga melemah terhadap dolar AS. Yuan Cina melemah 0,04%, baht Thailand 0,63%, peso Filipina 0,15%, won Korea Selatan 0,17%, rupee India 9,06%, baht Thailand 0,63%, serta dolar Hong Kong dan dolar Singapura masing-masing 0,02% dan 0,1%. Sedangkan ringgit Malaysia dan yen Jepang menguat masing-masing 0,03% dan 0,02%.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menjelaskan, kebijakan tarif AS secara keseluruhan yang saat ini digaungkan Trump meningkatkan kewaspadaan dan kekhawatiran pelaku pasar. Hal ini memicu peralihan ke aset aman, seperti emas dan dolar AS. 

"Rupiah berpotensi melemah ke arah 16.400 per dolar AS, dengan potensi support di sekitar 16.300 per dolar AS," ujar Ariston kepada Katadata.co.id. 

Indeks dolar AS menguat 0,08% pagi ini ke level 108,4. Sedangkan harga emas menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah, menembus level US$ 2.900. 

"Seperti kita lihat, harga emas Internasional terus meningkat dan aset yang berisiko mengalami tekanan termasuk rupiah," kata dia. 

Pengamat pasar uang Lukman Leong juga memproyeksi rupiah masih akan melemah terhadap dolar AS karena kekhawatiran tarif Trump. Selain itu, ada faktor antisipasi investor terhadap pidato hawkish Powell dalam testimoni malam ini. Hawkish adalah istilah yang menggambarkan kebijakan moneter yang ketat, terutama untuk mengendalikan inflasi.

Kebijakan tarif Trump dikhawatirkan akan mengerek harga-harga barang dan jasa di Amerika dan memicu kenaikan inflasi. Jika inflasi meningkat, The Fed kemungkinan akan menunda penurunan suku bunga.

"Rupiah hari ini akan bergerak di kisaran 16.300-16.400 per dolar AS," ujar Lukman.