Gus Yahya: Komunikasi PBNU-Muslimat NU perlu dibangun lebih seimbang

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menyebut komunikasi antara PBNU dan Muslimat NU ...

Gus Yahya: Komunikasi PBNU-Muslimat NU perlu dibangun lebih seimbang

Surabaya (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menyebut komunikasi antara PBNU dan Muslimat NU perlu dibangun lebih seimbang dalam rangka perkembangan organisasi yang sudah memasuki abad kedua.

"Perkembangan NU yang sudah memasuki abad kedua, banyak hal yang berubah, secara keseluruhan butuh penyesuaian termasuk hubungan NU dengan Muslimat NU," kata Gus Yahya sapaannya, ketika ditemui di Kongres XVIII Muslimat NU di Asrama Haji Surabaya, Jawa Timut, Selasa.

Jika dulu istilahnya Muslimat sebagai underbow NU, Gus Yahya memandang saat ini butuh konstruksi yang lebih seimbang.

"Mungkin secara kebijakan umum masih secara struktural dalam lingkup kendali NU, tapi komunikasi antara dua lembaga organisasi perlu kita bangun secara lebih seimbang," ujarnya.

Baca juga:

Sehingga, lanjutnya, antara struktur jamiyah NU ini bisa menjadi refleksi satu sama lain. "Jadi tandem satu sama lain. Karena dalam realitas itu yang kita butuhkan satu sama lain. Tandem antara kiai dengan nyai-nya," ujar Gus Yahya.

Dia menambahkan jika dilihat secara keseluruhan sejarah, entitas yang benar-benar berhasil menjangkau basis secara intensif, mampu bergerak dalam komunitas secara intensif itu adalah Muslimat

"Dari dulu sampai sekarang Muslimat yang paling langsung berhubungan dengan masyarakat basis," tuturnya.

Dalam era yang penuh disrupsi ini, dengan teknologi, kata dia, harus diatasi dengan intensifikasi dan posisi Muslimat NU strategis dan fundamental dalam menjaga kesehatan psikologi sosial.

Baca juga:

"Agar tidak kehilangan hubungan kemanusiaan ini karena hidup hanya bergantung pada algoritma digital," katanya.

Sementara itu Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menjelaskan kongres ini berfokus pada penguatan kemandirian Muslimat NU di berbagai sektor, terutama ekonomi dan pemberdayaan perempuan.

Dia mengemukakan tentang pentingnya Muslimat NU untuk tidak hanya berperan sebagai pendukung, tetapi juga sebagai penggerak utama pembangunan.

"Kongres ini diharapkan menghasilkan rumusan strategis untuk memperkuat peran Muslimat NU dalam memajukan bangsa dan negara," ujarnya.

Baca juga:

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025