Miris! Perompak Lagi-lagi Beraksi di Perairan Somalia
Ilustrasi kapal korban bajak laut. Kapal yang sudah dibajak biasanya ditenggelamkan oleh para perompak apabila tidak laik laut. Sumber:FreepikShippingCargo.co.id, Jakarta — Sebuah kapal dhow berbendera Yaman dilaporkan diserang oleh...
![Miris! Perompak Lagi-lagi Beraksi di Perairan Somalia](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/news/thumbnail400/250211133343-213.png)
![Ilustrasi kapal korban bajak laut. Kapal yang sudah dibajak biasanya ditenggelamkan oleh para perompak apabila tidak laik laut. Sumber:Freepik](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/news/250211133343-213.png)
ShippingCargo.co.id, Jakarta — Sebuah kapal dhow berbendera Yaman dilaporkan diserang oleh perompak diduga asal Somalia di lepas pantai Eyl, Somalia utara, pada Minggu, 9 Februari lalu. Insiden ini menjadi yang terbaru dalam serangkaian serangan yang menandai kembalinya ancaman perompakan di wilayah tersebut. Operasi ATALANTA dari European Union Naval Force (EUNAVFOR) mengonfirmasi bahwa serangan ini sedang diselidiki, dengan koordinasi yang berlangsung di antara mitra keamanan maritim internasional .
Para penyerang diduga mencuri tiga kapal kecil bermesin 60 tenaga kuda dari dhow tersebut, jenis kapal tradisional yang umum digunakan di perairan regional. Kelompok yang diduga sebagai "kelompok aksi perompak" kemudian terlihat meninggalkan area tersebut, menurut laporan dari firma keamanan maritim Ambrey . Insiden ini mengikuti pola di mana perompak membajak dhow untuk digunakan sebagai "kapal induk" dalam melancarkan serangan hingga ratusan mil laut dari pantai, taktik yang kembali muncul sejak akhir 2023 .
Setelah mengalami penurunan selama satu dekade puncak aktivitas pada 2011—ketika 237 serangan menyebabkan kerugian ekonomi global sebesar $7 miliar—perompakan di perairan Somalia kembali meningkat sejak akhir 2023. EUNAVFOR mencatat 44 insiden di Cekungan Somalia dan Teluk Aden sepanjang 2024, termasuk empat pembajakan kapal dagang dan dua penyandera, seperti dilansir oleh . Beberapa faktor utama yang mendorong hal ini antara lain:
- Krisis Laut Merah: Serangan pemberontak Houthi di Laut Merah telah mengalihkan lalu lintas kapal lebih dekat ke pantai Somalia, menciptakan peluang bagi perompak .
- Berkurangnya Patroli Laut: Sumber daya angkatan laut internasional dialihkan untuk menghadapi ancaman Houthi, meninggalkan celah dalam penegakan hukum anti-perompakan .
- Desakan Ekonomi: Penangkapan ikan ilegal oleh kapal asing dan ketidakstabilan ekonomi di Somalia telah merusak mata pencaharian, mendorong sebagian orang beralih ke perompakan .
Pembajakan kapal penangkap ikan asal Tiongkok di lepas Puntland pada Januari 2025—yang kemudian dibebaskan setelah permintaan tebusan—menegaskan risiko pembayaran tebusan yang menguntungkan dapat memicu serangan lebih lanjut . Sementara itu, data pelacakan maritim menunjukkan bahwa lalu lintas kapal di timur Somalia telah meningkat dua kali lipat sejak 2023, memperbesar paparan terhadap aktivitas perompakan .
Operasi ATALANTA mendesak kapal-kapal untuk mendaftar ke Skema Pendaftaran Sukarela (VRS) dari Maritime Security Centre untuk pemantauan yang lebih baik . Namun, para ahli memperingatkan bahwa langkah-langkah anti-perompakan tradisional mungkin tidak lagi cukup. Institute for Security Studies (ISS) menganjurkan strategi holistik yang menggabungkan patroli laut, pembangunan ekonomi, dan pengelolaan perikanan berkelanjutan untuk mengatasi akar masalah .
Kursi Somalia di Dewan Keamanan PBB pada 2025 memberikan peluang untuk membentuk kebijakan maritim global. Negara ini diharapkan memprioritaskan kemitraan regional dan inisiatif peningkatan kapasitas, seperti kesepakatan baru-baru ini dengan Turki untuk memperkuat kemampuan penjaga pantai dengan imbalan pembagian pendapatan di zona ekonomi eksklusifnya .
"Pembayaran tebusan berisiko memberdayakan jaringan perompak," kata Timothy Walker dari ISS, . Menurutnya, solusi berkelanjutan haruslah dapat mengatasi penangkapan ikan ilegal dan berinvestasi dalam komunitas Somalia untuk memutus siklus perompakan.