Film A Business Proposal Indonesia Sepi Penonton: Penayangan Dikurangi hingga Peringkat Rendah
Film A Business Proposal yang diadaptasi dari drama Korea itu gagal memikat banyak penonton
TEMPO.CO, Jakarta - Film versi Indonesia tayang di bioskop pada Kamis, 6 Februari 2025. Film yang diadaptasi drama Korea itu gagal memikat banyak penonton pada hari pertama. Merujuk Cinepoint, film yang dibintangi dan Ariel Tatum ini hanya mendapat 6.900 penonton pada hari pertama penayangan. Angka tersebut sangat rendah untuk film adaptasi dengan basis penggemar drama Korea yang kuat.
A Business Proposal Sepi
Dikutip dari Antara, pekan ini total penonton A Business Proposal tercatat sebanyak 19.631 dari 2.308 showtimes. Imbas dari minimnya jumlah penonton jumlah layar bioskop untuk film produksi Falcon Pictures ini dipangkas dari 1.270 layar menjadi hanya 551 layar. Tren penurunan terus berlanjut hingga pekan ini. Pantauan pada Selasa, 11 Februari 2025, film ini hanya tersisa di lima bioskop XXI di Jakarta: Kelapa Gading, Plaza Indonesia, Plaza Senayan, Pondok Indah 1, dan Puri Indah.
Situasi yang sama juga terjadi di jaringan bioskop CGV. Film ini hanya bertahan di enam lokasi di Jakarta, antara lain Aeon Mall JGC, Bella Terra Lifestyle Center, Poins Mall, Transmart Cempaka Putih, dan Slipi Jaya. Pantauan di aplikasi pemesanan tiket daring M-Tix XXI dan CGV juga menunjukkan banyak kursi bioskop masih kosong, menandakan rendahnya minat penonton.
Falcon Pictures masih belum merilis data rmengenai pencapaian total penonton film ini. Adapun ulasan dalam IMDb, film A Business Proposal memperoleh peringkat 1/10 dari 19 ribu ulasan. Angka itu terpaut jauh dari versi drama Korea yang rilis 2022, dan mendapatkan rating 8,1/10 berdasarkan lebih dari 31 ribu ulasan.
Di beberapa daerah, termasuk Bengkulu, film ini bahkan tidak ditayangkan di jaringan bioskop XXI maupun Cinema 21. Minimnya minat dari penonton menjadi salah satu alasan tidak dipasangnya film ini di layar bioskop.
Dalam konferensi pers sebelum peluncuran film ini, Abidzar mengakui ia tidak menonton versi asli drama Korea, A Business Proposal maupun membaca webtoon aslinya karena ingin membuat karakter versinya sendiri."Gue sempat menonton di episode satu. Cuma memutuskan untuk berhenti karena pada akhirnya ini adalah karakter yang akan gue buat sendiri bersama director," kata Abidzar pada Senin, 13 Januari 2025.
Pernyataan itu mendapat sorotan dari para penggemar drama Korea yang menilai aktor utama seharusnya memahami sumber adaptasi yang dimainkan. Seruan boikot akhirnya bermunculan. Kritik terhadap Abidzar memuncak setelah ia menyebut para penggemar drama Korea sebagai fanatik dan rasis.
Adinda Jasmine, Ni Made Sukmasari turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini