Muslimat NU-Syeikh Syahawi santuni 1.000 anak yatim saat Kongres XVIII

PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) bersama ulama besar asal Mesir Syeikh Syahawi menyantuni 1.000 anak yatim piatu ...

Muslimat NU-Syeikh Syahawi santuni 1.000 anak yatim saat Kongres XVIII

Surabaya (ANTARA) - PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) bersama ulama besar asal Mesir Syeikh Syahawi menyantuni 1.000 anak yatim piatu sebagai rangkaian Kongres XVIII Muslimat NU di Surabaya, Selasa.

Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa kegiatan ini digelar untuk memetik keberkahan dari Allah SWT. Sebab, menyantuni anak yatim adalah perintah langsung dari Allah yang banyak manfaat dan pahalanya.

Baca juga:

“Di sini yang hadir ada ulama besar dari Mesir, Syekh Syahawi. Semoga anak-anakku di sini menjadi anak yang shaleh shalehah dan ilmunya manfaat barokah,” kata Khofifah.

Ia menyampaikan terima kasihnya pada kehadiran Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Dato' Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin, yang dalam kesempatan ini membawa sejumlah penasehat menteri bidang ekonomi, bidang perdagangan, juga kesehatan.

“Mudah-mudahan anak-anak di sini bisa menuntut ilmu dan menggapai cita-citanya setinggi mungkin. Ada yang jadi guru besar, jadi duta besar dan diplomat,” ujar Khofifah.

Lebih lanjut, Khofifah menyampaikan bahwa agenda santunan ini direncanakan sejak awal sebelum ada perubahan jadwal pembukaan oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Seperti biasa, sebelum ada kegiatan besar dalam tradisi Muslimat itu selalu digelar santunan anak yatim, maka dua kali kita gelar santunan. Yang hari ini adalah jadwal aslinya," ucap Khofifah.

Selain santunan anak yatim, siang ini pengarahan pleno kongres akan dilakukan di Asrama Haji. Ketua Umum PBNU dijadwalkan akan hadir memberikan pengarahan pada peserta.

Sementara itu, dalam tausiyahnya Syekh Syahawi menekankan tentang pentingnya mengurusi dan memelihara anak yatim. Bahwa setiap manusia memiliki kewajiban untuk menunaikan haknya.

“Berikanlah kepada anak yatim hak-hak mereka. Yang kedua adalah sesungguhnya orang-orang yang merampas memakan hak-hak anak yatim secara dzalim, sesungguhnya di dalam perutnya adalah api neraka,” ujarnya.

Baca juga:

Baca juga:

Syekh Syahawi menyebutkan tentang hadits nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori bahwa umat Muslim yang memelihara anak yatim nanti di hari akhir kedudukannya akan dekat dengan Rasulullah.

“Nabi Muhammad bersabda bahwa aku dan orang-orang yang mengurus anak yatim kedudukannya seperti jari telunjuk dan tengah yang berdekatan,” ujarnya.

Anak yatim haruslah diurus dengan benar dan disayangi dengan layak. Ia melarang umat manusia untuk menyakiti dan mendhalimi anak yatim dan baginya Allah akan memberikan pahala yang besar.

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025