Komunitas Rangkul Tangan Gandeng Anak-anak Marginal, Lakukan Penyuluhan Edukasi Kesehatan

Keikutsertaan ikut serta dalam kegiatan ini merupakan bentuk kepeduliannya terhadap pentingnya edukasi dan kesehatan bagi anak-anak di daerah marginal

Komunitas Rangkul Tangan Gandeng Anak-anak Marginal, Lakukan Penyuluhan Edukasi Kesehatan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - (Rantang) kembali hadir di project perdananya tahun 2025 yang mengusung tema “Mengajar Adik Kampung Kebun Sayur, Science Edition; Peduli Kebersihan Gigi dan Tangan”.

Berbeda dari project biasanya, di project Rantang ini menggandeng tenaga professional yang berperan sebagai mentor dan juga narasumber bagi para peserta kegiatan.

Project kali ini diikuti oleh 25 kakak volunteer dan 40 adik peserta yang berasal dari kaum marginal di daerah Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (2/2/2025).

Rizka Tri seorang volunteer yang menjadi donatur utama dalam kegiatan ini menjelaskan alasan dirinya ikut serta dalam kegiatan ini merupakan bentuk kepeduliannya terhadap pentingnya edukasi dan kesehatan bagi anak-anak di daerah marginal.

“Aku berharap dengan adanya kegiatan seperti ini, adik-adik di sini bisa mendapatkan wawasan baru tentang kebersihan gigi dan tangan, serta memahami pentingnya menjaga kesehatan tubuh sejak dini. Terima kasih untuk tim Rantang atas kerja kerasnya untuk acara ini, flow kegiatan berjalan dengan sangat baik," ujar Rizka dalam keterangan yang diterima, Selasa (11/2/2025).

Baca juga:

Malika, Founder Rangkul Tangan menjelaskan, komunitas ini memang merupakan wadah bagi siapapun untuk berbuat kebajikan.

"Di sini siapapun bisa menjadi donatur seperti kak Rizka, berapapun jumlahnya dan apapun bentuknya pasti akan Rantang salurkan.

Volunteer Rantan yang support seluruh kebutuhan kegiatan disini. Kami juga menerima donatur dari perusahaan atau Yayasan juga untuk mendukung kegiatan-kegiatan Rantang," kata Malika. 

Dia menjelaskan, fun-learning menjadi system dari pembelajaran di Rantang.

Pada project kali ini ada dua materi yang disampaikan oleh para volunteer dan narasumber.

Materi pertama adalah kesehatan Gigi.

Dalam pengajaran berbasis fun-learning ini, kakak volunteer menerapkan tepukan dan nyanyian, quiz, serta games yang menopang sistem pembelajaran agar mudah diserap oleh adik-adik peserta.

Games yang diusung oleh kakak volunteer adalah games puzzle, ini bertujuan untuk meningkatkan daya ingat anak terhadap materi yang sudah disampaikan.

Proses pengajaran juga dilengkapi dengan demonstrasi cara menyikat gigi yang baik dan benar.