BP Taskin prioritaskan sektor digital guna ciptakan ekonomi inklusif
Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) mengatakan pihaknya menjadikan makanan, rumah, dan sektor digital ...
Jakarta (ANTARA) - Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) mengatakan pihaknya menjadikan makanan, rumah, dan sektor digital sebagai prioritas pada 2025 dalam strategi berkelanjutan dalam pengentasan kemiskinan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif bagi masyarakat miskin.
"Sektor digital akan menjadi prioritas untuk mengajak semua masyarakat miskin lebih teredukasi dalam mencapai ekonomi mandiri serta dapat keluar dari kemiskinan," kata Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Dia menjelaskan, teknologi digital harus menjadi fondasi utama bagi masyarakat miskin agar tidak tertinggal terhadap informasi dan peluang. Dia menilai, hal itu sesuai dengan tagline BP Taskin dalam percepatan pengentasan kemiskinan yaitu berdata, berdana, dan berdaya.
Menurutnya, solusi pengentasan kemiskinan terbaik dan berkelanjutan adalah dengan penciptaan lapangan kerja dan kewirausahaan sosial yang lebih inklusif dan bernilai tambah ekonomi yang tinggi, karena itu agenda-agenda industrialisasi rakyat miskin perlu segera dilakukan untuk meningkatkan produktivitas nasional dan akan berdampak jangka panjang pada investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca juga:
Baca juga:
Dimulai dari sektor digital, katanya, masyarakat miskin akan belajar berbisnis dan berinovasi. Selama lima tahun ke depan, kata dia, pihaknya akan berfokus pada sembilan sektor utama yaitu industri pangan, pengolahan, kesehatan, pendidikan, perumahan, ekonomi kreatif, teknologi digital, transportasi, dan energi terbarukan.
Di tahun pertama, pihaknya akan berfokus pada digitalisasi, proyek pangan, dan proyek perumahan, penyediaan solusi teknologi digital dan solusi teknologi produksi/industri untuk mempercepat penciptaan lapangan kerja dan kewirausahaan sosial.
Kemudian, ikut terlibat dalam membangun ekosistem kewirausahaan sosial dalam bentuk rantai pasok industrialisasi rakyat miskin di sembilan sektor industri, baik sebagai investor, penyedia solusi/produk, pelaksana program, pekerja, maupun sebagai market off taker.
Terkait data, dia menyebutkan bahwa pemusatan data penerima manfaat dari berbagai program menjadi satu basis data tunggal yang dikelola Badan Pusat Statistik (BPS) nantinya dapat dimanfaatkan sebagai acuan program-program pengentasan kemiskinan.
Budiman menambahkan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Program Perumahan merupakan faktor-faktor penarik untuk mengentaskan kemiskinan, sementara BP Taskin sebagai faktor pendorong, sehingga tercipta sinergi yang baik untuk mengentaskan kemiskinan.
Dalam keterangan yang sama, Presiden United Nations Sustainable Development Solution Network (UN-SDSN) Jeffrey Sachs menilai, langkah-langkah tersebut spesifik, jelas, dan dapat dilaksanakan.
Jeffrey juga mengapresiasi integrasi yang dilakukan oleh Presiden Prabowo dan BP Taskin dalam Program Pengentasan Kemiskinan, Program Perumahan dan Program Makan Bergizi Gratis, serta Swasembada Pangan.*
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025