Damkarmat Bandarlampung: Dua korban meninggal akibat banjir

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Bandarlampung mencatat terdapat dua korban meninggal dunia pada ...

Damkarmat Bandarlampung: Dua korban meninggal akibat banjir

Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Bandarlampung mencatat terdapat dua korban meninggal dunia pada peristiwa banjir yang melanda kota ini.

"Data kami ada dua korban meninggal dunia saat banjir terjadi pada Jumat (17/1)," kata Kepala Dinas Damkarmat Bandarlampung Anthoni Irawan di Bandarlampung, Sabtu.

Dia mengungkapkan bahwa korban meninggal dunia merupakan warga Waylunik Panjang yang tersengat listrik saat banjir dan satu lagi yakni warga Teluk Betung Utara yang terseret arus sungai.

"Kedua jenazah sudah berhasil dievakuasi. Satu jenazah baru saja ditemukan pagi tadi di pesisir laut Bumi Waras," kata dia.

Sementara itu, Damkarmat bersama Tim SAR juga berhasil mengevakuasi ibu dan anak yang terjebak pada peristiwa banjir di Waylunik.

"Jadi total ada tiga laporan yang kami dapat saat peristiwa banjir kemarin. Satu berhasil kami selamatkan dua meninggal dunia," kata dia.

Saat ini Pemkot Bandarlampung masih melakukan pembersihan sisa-sisa sedimen di rumah-rumah yang terdampak banjir.

"Dari kami menerjunkan 70 personel Damkarmat. Dibantu juga dengan instansi terkait," kata dia.

Diketahui hujan lebat yang mengguyur Kota Bandarlampung pada Jumat (17/1) dengan intensitas tinggi dan jangka waktu yang cukup lama membuat sejumlah wilayah di kota setempat terdampak banjir yang cukup parah.

Banjir yang melanda daerah-daerah di Bandarlampung memiliki ketinggian yang berbeda dengan paling rendah sepinggang orang dewasa.

Banjir juga membuat kendaraan roda empat di Waylunik hanyut terbawa arus air. Bahkan jalan Yos Sudarso arah ke Kecamatan Panjang sulit untuk dilewati oleh kendaraan roda empat maupun roda dua.

Kemudian jembatan gantung yang berada di lokasi wisata Sumur Putri pun hancur akibat luapan air yang deras.

Baca juga:
Baca juga:

Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025