Frustasi Genosida tak Berhenti, Diplomat Tinggi Uni Eropa Minta Setop Bicara dengan Israel

REPUBLIKA.CO.ID,BRUSSELS — Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri, Josep Borrell, mengatakan akan mendesak para menteri luar negeri (menlu) negara anggota perhimpunan Benua Biru untuk menangguhkan dialog politik dengan Israel....

Frustasi Genosida tak Berhenti, Diplomat Tinggi Uni Eropa Minta Setop Bicara dengan Israel

REPUBLIKA.CO.ID,BRUSSELS â€” Perwakilan Tinggi untuk Urusan Luar Negeri, Josep Borrell, mengatakan akan mendesak para menteri luar negeri (menlu) negara anggota perhimpunan Benua Biru untuk menangguhkan dialog politik dengan Israel. Hal itu terkait terus berlangsungnya agresi Israel ke jalur Gaza yang hampir menelan 44 ribu korban jiwa. 

"Saya kehabisan kata-kata untuk menjelaskan apa yang terjadi di Timur Tengah," kata Borrell kepada awak media sebelum memimpin pertemuan para menlu negara anggota Uni Eriopa, Senin (18/11/2024), dikutip laman Al-Arabiya. 

"Tidak ada kata-kata lagi. Sekitar 44 ribu orang terbunuh di Gaza, seluruh wilayah dihancurkan," tambah politisi berkebangsaan Spanyol berusia 77 tahun tersebut. 

Borrell mengungkapkan, dari hampir 44 ribu orang yang terbunuh di Gaza, sekitar 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. "Usia yang paling sering menjadi korban adalah anak-anak di bawah sembilan tahun," ucapnya. 

Komentar Borrell memperlihatkan rasa frustrasinya atas kegagalan Uni Eropa mempertimbangkan konflik Israel-Palestina selama lima tahun masa jabatannya. Seruannya untuk menangguhkan dialog politik dengan Israel pun diperkirakan bakal diabaikan beberapa negara besar Uni Eropa seperti Prancis, Jerman, Italia dan Belanda.

Borrell akan menanggalkan jabatannya bulan depan. Posisinya akan digantikan mantan perdana menteri Estonia Kaja Kallas. 

Sementara itu Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan, hingga Senin kemarin, jumlah korban jiwa di wilayah tersebut akibat serangan Israel telah mencapai 43.922 orang. Jumlah itu dihitung sejak Israel melancarkan agresi ke Gaza pada 7 Oktober 2023.