Wakil Ketua DPRD Surabaya dorong percepatan pemasangan saluran PDAM
nya juga swadaya," kata Anisah.
Ia ingin mengurai fakta yang ada di kampung El Berkah itu. Bagaimana mungkin sudah 15 tahun, kampung ini belum terakses infrastruktur paving dan layanan PDAM. Apalagi, listrik juga sudah ada.
"Kami minta kelurahan melalui RT dan RW kembali memasukkan program paving dan layanan PDAM itu dalam Musrenbang kelurahan. Harus diprioritaskan. Sebab, hak semua warga Surabaya akan akses jalan nyaman dan air bersih," kata Laila.
Perempuan ini mengingatkan agar pembangunan di kampung-kampung itu harus murni untuk kepentingan masyarakat. Tidak terkait dengan kepentingan politik apapun. Mereka salah satu warga, warga Surabaya.
"Mereka juga ber-KTP Surabaya. Punya hak yang sama. Kalau musim hujan seperti sekarang tentu akan berdampak serius pada mobilitas kampung di situ. Kalau tidak dipaving, jalan akan becek," kata LailaSebelumnya, salah satu warga El Barkah Kali Kedinding, Anisah mengatakan ada upaya mandiri warga kampung untuk melakukan pemasangan paving sendiri. Namun, belum semua warga mampu, sehingga kampung ini ada yang depan rumahnya dipaving, karena ada yang memilih disemen dan masih ada yang masih tanah."Kami ingin kampung kami dipaving dan ada saluran PDAM," katanya.
Belasan kepala keluarga (KK) di situ pun harus berjuang keras untuk mendapatkan fasilitas air bersih. Bahkan, ada yang beli air.Anisah berharap ia bersama warga yang lain bisa mendapatkan hak yang sama menikmati pembangunan infrastruktur yang tembus ke kampungnya.
"Kampung menuju 14 rumah di Tanah Kali Kedinding itu bisa dipaving semua. Meski saat ini swadaya warga untuk paving, tapi belum penuh. Kalau kampung kami dipaving Pemkot Surabaya akan lebih baik. Kampung kami penerangan jalan umum (PJU)-nya juga swadaya," kata Anisah.