Gandeng Bappeda, Dosen UAD Berdayakan Lansia di Kelurahan Wirobrajan
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebagai rangkaian akhir kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Bappeda Kota Yogyakarta menyelenggarakan bimbingan pemberdayaan bagi lansia di Kelurahan Wirobrajan,...
![Gandeng Bappeda, Dosen UAD Berdayakan Lansia di Kelurahan Wirobrajan](https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/sebagai-rangkaian-akhir-kegiatan-pengabdian-kepada-masyarakat-pkm-dosen_250211165408-626.jpg)
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebagai rangkaian akhir kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Bappeda Kota Yogyakarta menyelenggarakan bimbingan pemberdayaan bagi lansia di Kelurahan Wirobrajan, Kota Yogyakarta. Kegiatan PkM ini diawali kegiatan asesmen melalui survei pelayanan lansia di bulan Oktober-November 2024 dan dilanjutkan intervensi di bulan Januari-Februari 2025. Dosen yang terlibat dalam kegiatan ini Dessy Pranungsari, M.Psi., Psi, Dr Muya Barida, M.Pd, dan Intan Puspitasari, M. Psi.
Survei pelayanan lansia berdasarkan Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor 450 Tahun 2019 yang digunakan sebagai tolak ukur sejauh mana Kota Yogyakarta mewujudkan kota ramah lansia. Dimensi tersebut merupakan gabungan dari dimensi kota ramah lansia dari WHO dan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 38 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Lanjut Usia.
Berdasarkan hasil survei, dengan 200 responden lansia di Kota Yogyakarta, didapatkan gambaran pemenuhan akses layanan dengan peringkat persentase sebagai berikut:
Layanan dan perlindungan hukum (26,47 persen), Dukungan masyarakat atau komunitas (22,45 persen), Perumahan dan permukiman ramah lanjut usia, Pekerjaan ramah lanjut usia (19,04 persen), Pelayanan pendidikan dan pelatihan (16,65 persen), kemudahan mengakses fasilitas, sarana, dan prasarana umum (15,05 persen), Transportasi ramah lanjut usia (14,13 persen), Perlindungan dan bantuan sosial (13,59 persen), Partisipasi sipil lanjut usia (12,57 persen), Komunikasi dan informasi ramah lansia (10,2 persen), Penghormatan dan inklusi sosial (9,42 persen), Partisipasi sosial lanjut usia (8,75 persen), Pelayanan kesehatan (8,5 persen), Pelayanan keagamaan dan mental spiritual (7,79 persen), Ruang terbuka dan bangunan ramah lanjut usia (7,73 persen).
Berdasarkan hasil survei ini, PKM mencoba untuk memberikan kontribusi langsung ke masyarakat sebagai bentuk dukungan perguruan tinggi terhadap isu lansia. Pelayanan kesehatan mental menjadi fokus yang diambil untuk memberdayakan lansia Kota Yogyakarta.
"Bentuk intervensi yang dilakukan berupa campaign menjaga kesehatan lansia melalui poster dan pembagian flyer, berkebun, pelatihan kerajinan, senam ceria, hingga bimbingan kepada lansia berdaya untuk mampu melakukan bibliokonseling bagi lansia lainnya di wilayah," ujar Ketua PkM UAD, Dessy Pranungsari, dalam siaran pers, Selasa (11/2/2025).
Salah satu narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini Prof Siti Partini, dosen Bimbingan Konseling UAD yang masih berdaya pada usia 83 tahun saat ini. Penguatan mental juga diberikan dengan mengajak peserta lansia bermain bersama permainan jadul sambil bernostalgia bersama.
“Saya senang mendapatkan pelatihan hari ini, senang melihat semangat Prof Partini. Saya ingin seperti beliau, sudah tahu resepnya," kata salah satu peserta.
“Menjadi lansia itu bisa diusahakan untuk sehat dan mandiri. Masa muda merupakan masa yang paling berharga, namun masa tua adalah masa yang yang paling bijak. Hidup lansia bisa lebih mudah dengan dukungan dari pemerintah," tutur peserta yang lain.
“Saya pengen cepet pulang, saya mau mainan sama cucu dengan permainan yang diberikan. Bagus banget, jadi inget waktu kecil. Ini kita main bareng bukan masa kecil kurang bahagia, namun masa tua tetap bahagia," tutur peserta lain.
Beberapa peserta merasa senang dengan pengabdian yang dilakukan karena merasa mereka sebagai lansia diperhatikan.
"Kegiatan kumpul kumpul di masa lansia dengan dukungan dari pemerintah menjadikan lansia merasa berdaya. Hal ini terlihat banyaknya lansia yang bersemangat hadir saat mendapatkan undangan dari kelurahan," kata Dessy.